Membaca kritis (critical reading) berhubungan dengan kemampuan pembaca untuk berpikir secara kritis dan mereaksi secara intelejen terhadap gagasan penulis terhadap karya ilmiahnya. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian. Pembaca yang kritis adalah pembaca yang aktif bukan sebaliknya pasif dalam membaca suatu karya, pembaca tidak hanya menelan mentah apa yang ditulis oleh penulis tetapi secara kritis selalu berpikir dan bertanya tentang kontekstual yang bersangkutan. Membaca sebuah karya ilmiah berbeda dengan membaca tulisan lain karena jenis informasinya berbeda. Karya ilmiah berisi informasi berupa hasil penelitian. Hal yang perlu diperhatikan dalam membaca karya ilmiah yaitu menggali pernyatan masalah, meringkas butir penting, memahami konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian dan teori), menentukan bagian penting, menentukan implikasi dari sumber yang dikutip dan menentukan posisi penulis sebagai pengutip.Â
Manfaat Keterampilan Membaca Sekilas dan Kritis Karya IlmiahÂ
Membaca sekilas (skimming) karya ilmiah mempunyai beberapa manfaat antara lain: (1) pembaca dapat memahami karya ilmiah secara ekstensif; (2) dengan waktu yang singkat pembaca memahami isi karya ilmiah secara keseluruhan dengan mengetahui garis besarnya; dan (3) pembaca mendapatkan bahan referensi yang diinginkan.Â
Membaca kritis (critical reading) karya ilmiah mempunyai beberapa manfaat antara lain: (1) pembaca dapat memahami karya ilmiah secara intensif, tanpa mengeluarkan suara, dan tuntas; (2) pembaca dapat memahami bacaan tertentu pada karya ilmiah tersebut tanpa harus mulutnya berkomat-kamit, sangat tekun, dan analisis; dan (3) meningkatkan keterampilan pembaca dengan pemahaman yang tinggi.
KESIMPULAN
Kegiatan membaca begitu banyak manfaatnya jika dilakukan, dan dari penelitian ini dijelaskan bagaimana proses membaca dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis seseorang. Dari membaca, pembaca dapat merangsang sel-sel otak hingga terbiasa berpikir, menumbuhkan daya cipta karena banyaknya ide dan pengetahuan yang didapat, dan juga menambah perbendaharaan kata yang dihasilkan dari setiap bacaan. Jika hal ini dilakukan terus  menerus, maka akan dengan mudah kerja otak bekerja secara optimal dan menghasilkan pemikiran yang kritis. Dari banyaknya manfaat yang diciptakan oleh membaca, hingga bisa menciptakan kemampuan berpikir kritis, diharapkan bagi setiap mahasiswa untuk sadar akan pentingnya membaca. Jiwa kritis sangat dibutuhkan oleh setiap orang, akan tetapi bagi mahasiswa hal itu merupakan kewajiban sekaligus tanggung jawab.
REFERENSI
Angin, Toras Barita, Bayo. (2018). HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SOSOPAN. Jurnal Education and Development, 4(2), 8-12.Â
Kusmaniyah, Sri. (2012). PENGEMBANGAN MODEL STAD BHINEKA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS RESENSI BERKONTEKS MULTIKULTURAL BERMUATAN NILAINILAI KARAKTER PADA PESERTA DIDIK SMA . Seloka, 1(2), 108-114.
Radhiyah, Isyatur. (2021). MEMAHAMI KARYA ILMIAH MELALUI PENERAPAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DAN KRITIS. Cross-border, 4(2), 606-622.
Rahma, Safira Nur., Deyanti, Fira., & Fitriyah, Mahmudah. (2024). Peran Membaca dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, 2(1), 75-83.