Dampak Aplikasi Pendidikan Karakter pada Disiplin Siswa di Kelas

Kurangnya kedisiplinan pada siswa saat di sekolah salah satu masalah Pendidikan di Indonesia. Banyak yang dilakukan di untuk meningkatkan kedisiplinan pada siswa diantaranya dengan membuat peraturan di sekolah, memberikan pengetahuan tentang disiplin dan pentingnya disiplin bagi siswa. Namun belum mendapatkan hasil yang maksimal untuk itu.

Penguatan pendidikan karakter di era sekarang merupakan hal yang penting untuk dilakukan mengingat banyaknya peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis moral baik di kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karakter perlu dilaksanakan sedini mungkin dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan meluas ke dalam lingkungan masyarakat.

Salah satu nilai karakter yang perlu dikembangkan adalah disiplin. Pentingnya penguatan nilai karakter disiplin didasarkan pada alasan bahwa sekarang banyak terjadi perilaku menyimpang yang bertentangan dengan norma kedisiplinan. Perilaku tidak disiplin yang lain contohnya adalah membuang sampah sembarangan, tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan sebagainya. Adanya perilaku melanggar tersebut menunjukkan belum adanya kesadaran masyarakat untuk berperilaku disiplin terhadap aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Perilaku tidak disiplin juga sering ditemui di lingkungan sekolah, termasuk sekolah menengah pertama. Sebagai contoh perilaku tidak disiplin tersebut antara lain datang ke sekolah tidak tepat waktu, tidak memakai seragam yang lengkap, membuang sampah sembarangan, mencorat coret dinding dan fasilitas sekolah, membolos sekolah, mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, mencontek saat ujian dan lain-lain.

 Terjadinya perilaku tidak disiplin di sekolah tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi permasalahan serius dalam hal pendidikan karakter disiplin. Munculnya perilaku tidak disiplin menunjukkan bahwa pengetahuan yang terkait dengan karakter yang didapatkan siswa di sekolah tidak membawa dampak positif terhadap perubahan perilaku siswa sehari-hari. Pada dasarnya siswa tahu bahwa perilakunya tidak benar tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk membiasakan diri menghindari perilaku yang salah tersebut. Bisa jadi pendidikan karakter yang dilakukan selama ini baru pada tahap pengetahuan saja, belum sampai pada kebiasaan sehari-hari. 

Proses pembelajaran lebih banyak mengajarkan siswa pengetahuan verbalistik yang kurang mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi kehidupan sosial yang akan mereka temui. Oleh karena itu, di sekolah menengah pertama perlu mengembangkan karakter disiplin siswa secara optimal sehingga harapannya di tingkat selanjutnya siswa sudah memiliki bekal perilaku disiplin yang kuat. Mengingat demikian pentingnya pendidikan karakter disiplin di sekolah menengah pertama, maka perlu dilakukan berbagai kebijakan sekolah yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan karakter disiplin secara optimal. 

Dalam upaya mendukung keberhasilan pendidikan karakter disiplin di SMPIT Ash-Shiddiq Jakarta Utara dilakukan berbagai kebijakan oleh sekolah. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut sekolah menjalin kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru, karyawan, orang tua, dan komite sekolah. Berbagai kebijakan yang dilakukan SMPIT Ash-Shiddiq  Jakarta Utara adalah sebagai berikut:

Program Pendidikan Karakter

Program pendidikan karakter merupakan salah satu program sekolah yang dilaksanakan di SMPIT Ash-Shiddiq. Dalam program pendidikan karakter ini salah satu yang dikembangkan adalah karakter disiplin. Penyusunan program pendidikan karakter dilakukan dengan melibatkan guru, orang tua, dan siswa. Di SMPIT Ash-Shiddiq pendidikan karakter paada siswa melibatkan orang tua untuk mendukung kesuksesan program pendidikan karakter di sekolah.

Menetapkan Aturan Sekolah dan Aturan Kelas

Aturan sekolah dan kelas berisi tentang sikap siswa dengan seluruh orang yang ada di sekolah. Dengan adanya aturan sekolah dan aturan kelas siswa akan memiliki gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan, serta konsekuensi/sanksi terhadap pelanggaran aturan yang ada.Agar aturan sekolah dan kelas yang telah dibuat dapat dilaksanakan dengan baik, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada orang tua siswa. Kegiatan ini dilakukan di awal tahun pelajaran oleh wali kelas. Kegiatan sosialisasi ini sangat penting dilakukan agar orang tua bisa mengontrol siswa di rumah dan adanya kesinambungan dengan pembelajaran yang ada di sekolah.