Mohon tunggu...
siti baroroh
siti baroroh Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, belajar dan mengambil hikmah

Kalau kamu sudah merasa bahagia dengan dirimu, saatnya kamu membahagiakan dan bermanfaat untuk orang lain. Selesaikan urusan dengan dirimu sendiri terlebih dahulu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia

22 Mei 2020   06:30 Diperbarui: 22 Mei 2020   06:58 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Intermezo)

Awalnya postingan saya, saya beri judul hakekat. Namun tiba-tiba terbesit kata "hakikat".  waduh, yang bener yang mana ni? Akhirnya saya buka KBBI, bersyukur, sekarang tidak perlu membuka kamus besar bahasa indonesia yang cetak, tebal dan kertas tipis-tipis. namun hanya membuka website/laman KBBI, dan ternyata kata bakunya adalah HAKIKAT. 

Lanjut ke pembahasan ya :)

Dalam buku nashoihul ibad/world inhabitant advice penjelasan karya imam ibnu hajar al asqalainy oleh imam nawawi al banteniy pada bagian pertama, dipaparkan nabi muhammad SAW bersabda "dua hal yang tiada satupun melebihi keunggulan, yaitu iman kepada tuhan dan kebermanfaatan bagi kaum muslim".

Terdapat dua poin pada riwayat tersebut, yang pertama adalah keimanan kepada tuhan dan yang kedua adalah bermanfaat bagi orang lain. Tuhan memberikan perintah kepada manusia, yang pada dasarnya perintah tersebut menunjukan kepada keagungan tuhan dan belaskasih kepada manusia. Atau dapat saya simpulkan bahwa di dunia kita mempunyai dua kewajiban, yaitu kewajiban kepada tuhan dan kewajiban kepada manusia.

Sempat berpikir untuk apa kita diciptakan di bumi? Tidak mungkin tuhan menciptakan kita tanpa tujuan. Pastinya terdapat hal yang harus kita lakukan yang menjadikan kita harus diciptakan. Sehingga untuk menjawab permasalahan masa kini, khususnya masa-masa kritis, usia 20 -- 40an yang sebagian orang selalu membandingakan diri dengan orang lain melalui berbagai macam pertanyaan. Seperti,

 Apakah kita sudah sukses?

Teman-teman yang lain sudah memiliki usaha yang sukses, Saya?

Teman-teman sudah menikah, Saya?

Teman-teman sudah memiliki anak, Saya?

Teman-teman sudah menjadi bos, Saya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun