Komunitas Traveler Kompasiana dan Kampoeng Gallery Present : #kotekatalk155Â
"Kampoeng Gallery : Hidden Gem di Jakarta selatan".
Seperti biasa di awali dengan doa, Mbak Gana Stegman sebagai moderator membuka Zoom Kotekatalk-155 dengan menyapa peserta dan mempersilahkan narasumber Pak Ivan Moningka pemilik Kampoeng Gallery yang biasa di sebut Om Ivan. Langsung saja Mbak Gana menyapa Om ivan untuk menceritakan bagaimana kisah dia sampai melahirkan Kampoeng Gallery tersebut.
Om Ivan mulai bercerita bagaimana awal mula berdirinya Kampoeng Gallery tersebut. Memulai dengan Backpacker Om Ivan suka travelling kemana-mana di Indonesia. Dari Backpacker itu dia mendapatkan pengalaman yang sangat menarik, dan unik dalam perjalanan travel dia. Dari travel itu Om Ivan mendapatkan idee-idee untuk melestarikan ke indahan Indonesia dengan menggunakan barang-barang bekas dan lama yang sudah orang-orang buang atau tidak lagi di pakai.Â
Dengan mengawali keprihatinan dia dengan adanya sampah yang semakin banyak dan ada dimana-mana, Om Ivan punya idee selain idee bagaimana mengolah sampah untuk di daur ulang, tapi juga bagaimana menempatkan sampah tersebut pada tempatnya. Dia bilang, sebenarnya tidak ada sampah, cuma sampah itu adalah barang yang di tempatkan di tempat yang salah. Jadi dari situ lah Om Ivan memulai menjadikan sampah-sampah dan barang bekas menjadi barang yang berharga, dan menarik. Â Kampoeng Gallery berdiri tahun 2010 dan pada tahun 2013 baru di putuskan namanya sebagai #kampoenggallery. Â Karena suasana Kampoeng di Kota besar tapi di dalamnya banyak barang-barang antik yang perlu di lestarikan. Pengalaman Bang Ivan yang suka travelling ala Backpaker itu membuat pengalaman Bang Ivan luas, dan tahu banyak bagaimana dia tahu cara mendapatkan transpotasi dan tempat tinggal yang murah meriah. Awal idee-mendirikan Kampoeng Gallery juga karena pengalaman sejak SMA senang sekali blusukan di Pasar Loak. Â Â
Selain memang dari SMA Om Ivan suka blusukan di pasar Loak, Om Ivan juga senang sekali membaca dan mendengarkan musik. Uang saku Om Ivan tidak mencukupi untuk membeli Buku atau Kaset untuk mendengarkan musik. Dari situ Om Ivan mencoba mencari keperluan dia di pasar loak dimana harga barang-barang disana relativ murah . Ternyata Pasar loak itu bagi dia sangat menyenangkan dan merasa Pasar loak itu bagaikan surga untuk mencari barang-barang apa saja yang dia inginkan. Karena kebiasaan Om Ivan sering main di pasar Loak, maka dari situlah ketertarikan dia dengan barang-barang bekas melekat di dirinya.Â