Mohon tunggu...
Siti Aqsa
Siti Aqsa Mohon Tunggu... Mahasiswa

seputar pendidikan dan buku

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membongkar Mitos: Bahasa Indonesia Itu Kaku Dan Nggak Fleksibel?

22 Juli 2025   16:48 Diperbarui: 22 Juli 2025   17:11 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun oleh :

Siti Agsha

Dosen Pengampu :

Sry Apfani M.Pd

Universitas Adzkia

Abstrak

Sebagian besar generasi muda menganggap Bahasa Indonesia terlalu baku dan kaku untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, banyak yang lebih memilih bahasa asing atau bahasa campuran karena dianggap lebih ekspresif dan mengikuti tren. Padahal, Bahasa Indonesia memiliki fleksibilitas yang tinggi dan terus berkembang. Artikel ini mengulas tentang hakikat bahasa, pengertian fleksibilitas bahasa Indonesia, serta tantangan dan manfaat penggunaannya dalam era modern.

Pendahuluan

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, gaya komunikasi pun ikut berubah. Media sosial, konten digital, hingga percakapan informal banyak menggunakan gaya bahasa yang santai dan adaptif. Sayangnya, di tengah perubahan itu, Bahasa Indonesia sering mendapat stigma sebagai bahasa yang terlalu baku dan ketinggalan zaman. Bahkan ada anggapan bahwa Bahasa Indonesia tidak bisa menampung ekspresi kekinian, dan lebih cocok digunakan di ruang-ruang formal seperti upacara atau dokumen resmi.

Benarkah seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun