SEMARANG, Secara holistik kesehatan manusia tak hanya dari aspek fisiknya saja namun juga ada aspek psikis serta ruhani. Dalam pantauan lapangan, Jum’at (10/6) Griya Sehat Syafaat 99 memadukan ilmu sufi healing dengan ilmu kedokteran timur, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan manusia secara holistik.
Pada awal perkembangannya kesehatan hanya dipandang dari aspek fisiknya saja, padahal manusia terdiri dari tiga aspek yakni, jasmani atau fisik, psikis, dan ruhaniah. Mustamir pendiri Griya Sehat Syafaat 99 menyatakan aspek terakhir merupakan hal yang paling krusial, namun sering dilupakan.
“Manusia sejatinya merupakan makhluk ruhaniah. Ruhani manusialah yang menggerakan diri manusia. Ruhani, psikis dan fisik saling berkesinambungan, dengan ruhani yang damai maka akan tercapai kesehatan fisik dan psikis,” ungkap Mustamir.
Mustamir juga menyatakan guna mencapai kesehatan holistik, Griya Sehat Syafaat 99 memadukan pengobatan timur dengan sufi healing. Pemaduan keduanya dilatarbelakangi kemiripan perspektif kedua ilmu ini, yang mana sama-sama menekankan pada keseimbangan unsur-unsur penyusun diri manusia.
“Di Timur (China, red.) ada asumsi bahwa fisik mempengaruhi emosi dan sebaliknya. Dalam sufi healing juga diajarkan keseimbangan ruhani dan jasmani manusia. Oleh karena itu, ajaran-ajaran sufistik kita masukan dalam terapi-terapi kedokteran timur,” ungkapnya.
Dalam praktiknya pondasi utama dari pengobatan holistik adalah sufi healing, ilmu kedokteran timur digunakan sebagai terapi pendampingnya. Misalnya, sebelum dan saat membekam klien maka sugesti-sugesti positif dari keilmuan sufi healing di masukkan ke dalamnya.
“Klien yang baru pertama kali datang akan berkonsultasi terlebih dahulu, setelah itu baru ditentukan terapi pengobatan timur yang sesuai dengan problem yang dimilikinya. Saat berkonsultsi metodenya dengan menggunakan syariat, hakikat dan makrifat dalam melakukan proses terapi,” ungkap Dika selaku pengurus Griya Sehat Syafaat 99.
“Secara syariat kita memberikan alternatif penyelesaian masalah pada klien, secara hakikat kita menyadari bahwa klien merupakan cucu Rasulullah, dan secara makrifat kita merasakan indahnya pertemuan dengan klien,” tambah Dika.
Penulis : Siti Aminatus Mahmudah
Editor : Siti Aminatus Mahmudah
