Pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh kegiatan di  sekolah, universitas, bahkan perusahaan harus dibatasi demi mencegah bertambahnya kasus Covid-19 ini sendiri. Tahun lalu Indonesia sempat digemparkan dengan kasus bunuh diri seorang siswa yang diduga depresi akibat metode pembelajaran yang full daring terlebih sulitnya akses internet juga menjadi salah satu kendala yang ia keluhkan.
Terkait pengalaman siswa belajar full online dari rumah selama pandemi, UNICEF telah melakukan survei tepatnya pada tanggal 18-29 Mei 2020 dan 5-8 Juni 2020 lalu.
Selama Survei, UNICEF menerima lebih dari 4.000 tanggapan dari siswa di 34 Provinsi di Indonesia melalui kanal U-Report yang terdiri dari SMS, Whatsapp, dan Messenger.
Hasil survei menyebut sebanyak 66 persen dan 60 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar dari rumah selama pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 87 persen siswa ingin segera kembali belajar di sekolah.
Pada tahun 2021 tepatnya pada tanggal pada tanggal 21-25 April, hasil sigi Arus Survei Indonesia (ASI) menunjukan mayoritas orang tua, dan siswa-siswi ingin segera melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Semua orang khususnya di daerah Indonesia tercinta tentu ingin segera bisa beraktifitas bebas seperti dulu lagi. Namun, jika dilihat dari update situs covid19.go.id tepatnya pada tanggal 17 Juli 2021 kasus Covid-19 terus mengalami pertambahan sekitar 22.957. Artinya jumlah atau total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 527.872 orang.
Dari berbagai data dan sumber yang membahas terkait covid-19 dan juga dampak meningkatnya stress bagi hampir semua lapisan masyarakat khususnya siswa-siswi di Indonesia, berikut beberapa tips untuk lebih tenang dan mengurangi stress yang berlebih :
Jangan Terlalu Berpikir Berlebihan
Segala sesuatu jika dipikirkan secara berlebihan justru akan menjadi sugesti yang tentu mempengaruhi pola pikir dan mood kita, hal ini juga akan berdampak pada tingkat kestressan yang akan dialami. Cobalah, untuk tetap berpikir tenang dan melihat dari berbagai sudut pandang.
Tidur Teratur
Terlalu sering begadang juga menyebabkan stress hingga depresi. Tubuh kita juga butuh waktu untuk dapat rileks. Bagi remaja usia 14-17 tahun jumlah jam tidur yang dianjurkan adalah 8-10 jam perhari sedangkan untuk usia dewasa yakni 18-25 tahun jumlah jam tidur yang dianjurkan untuk kesehatan tubuh kita yaitu  7-9 jam per hari.
Salurkan dengan hal Positif yang kamu sukai
Menyalurkan ke hal yang kita sukai tentu dalam konotasi positif saat kita sedang stress misalnya seperti menulis cerpen atau mendengarkan podcast dan play list lagu kesukaan kita juga akan memperbaiki mood dan akan membuat kita kembali bersemangat. Pastikan hal yang kamu sukai itu dapat membuat nyaman dan lebih rileks, ya.
Meditasi
Yang terakhir gak kalah penting, meditasi ini bisa membuatmu memusatkan pada dirimu sendiri dan mampu membantumu untuk memancarkan hal positif dan ketenangan. Pastikan kamu mempelajari dasar-dasar meditasinya terlebih dulu, ya. Kamu bisa coba searching di youtube tentang meditasi dan instruktur terbaiknya.
Siti Aisyah Mahasiswa Universitas Siber Asia
Daftar Pustaka :Â