Mohon tunggu...
KKN UMP 2025 Desa Menganti
KKN UMP 2025 Desa Menganti Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Purwokerto

kkn ump

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi PMT Cegah Stunting: Mahasiswa KKN UMP Kenalkan NUGITA di Desa Menganti

6 September 2025   16:47 Diperbarui: 6 September 2025   16:47 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto kegiatan pembuatan Nugita di Balai Desa Menganti

Cilacap, 13 Agustus 2025 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar program inovatif berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan. Program ini menghadirkan produk olahan sehat bernama NUGITA (Nuget Gizi Tempe Bayam Wortel Anak) yang dikembangkan bersama ibu-ibu PKK di Balai Desa Menganti. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pencegahan stunting melalui pengenalan makanan bergizi, terjangkau, dan mudah dibuat di rumah. Nugita dibuat dengan memadukan bahan sederhana yang kaya gizi, yaitu tempe, bayam, dan wortel, sehingga menghasilkan pangan olahan sehat yang disukai anak-anak.

foto praktek pembuatan Nugita bersama ibu-ibu PKK Desa Menganti
foto praktek pembuatan Nugita bersama ibu-ibu PKK Desa Menganti

Proses pembuatan Nugita dipandu langsung oleh mahasiswa KKN UMP bersama ibu-ibu PKK. Antusiasme terlihat jelas saat peserta aktif mengikuti setiap tahapan, mulai dari menyiapkan bahan, memproses adonan, hingga menggoreng nugget sehat tersebut. Selain praktik, kegiatan juga dilengkapi dengan edukasi gizi mengenai pentingnya asupan protein nabati, serat, dan vitamin untuk mendukung tumbuh kembang anak.

"Kami ingin menghadirkan solusi sederhana namun berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan bahan lokal yang mudah didapat, Nugita bisa menjadi pilihan makanan sehat untuk anak-anak, sekaligus mendukung pencegahan stunting di Desa Menganti," ujar salah satu mahasiswa KKN UMP dalam sesi kegiatan.

Kepala Desa Menganti dan perwakilan PKK memberikan apresiasi positif atas program ini. Mereka berharap inovasi pangan lokal ini bisa diterapkan secara berkelanjutan di rumah tangga, bahkan dikembangkan sebagai produk unggulan desa yang bernilai ekonomi.

Program kerja ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghadirkan ide kreatif untuk menjawab tantangan kesehatan di desa. Dengan semangat gotong royong, diharapkan Desa Menganti mampu menjadi contoh dalam gerakan pencegahan stunting melalui inovasi pangan bergizi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun