4. Kolaborasi antara lembaga pendidikan umum dan keagamaan. Kolaborasi ini akan memperkaya kurikulum nasional dengan nilai-nilai Islamiyah.
5. Evaluasi berbasis karakter. Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil akademik, tetapi juga perkembangan moral, sikap, dan perilaku religius siswa. Keterpaduan Ilmu dan Nilai dalam Perspektif Islam Dalam konsep pendidikan Islam, Islam menegaskan bahwa tujuan pendidikan bukan hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga penyucian jiwa dan pembentukan akhlak.
Jika dibandingkan dengan Kurikulum Merdeka sebenarnya telah memberikan ruang bagi pengembangan nilai spiritual dan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila (P5). Namun, pembelajaran ini sangat bergantung pada sekolah dan guru. Jika pelaksanaannya tidak dibarengi dengan pemahaman filosofis Islam, maka kurikulum tersebut akan tetap bersifat sekuler dan tidak menyentuh dimensi rohani peserta didik.
Kesimpulan
Kurikulum pendidikan di Indonesia, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Kurikulum ini mencakup pembangunan keimanan, akhlak siswa, sikap kebangsaan, dan pembentukan karakter. Tujuan pendidikan Islam meliputi keseimbangan dunia dan akhirat, pembentukan akidah yang kuat, pelaksanaan syariah dan ibadah ,serta penguasaan ilmu pengetahuan tanpa kehilangan nilai spiritual. Pendidikan di sekolah SD, SMP, SMA, maupun SMK cenderung menekankan aspek kognitif dan capaian akademik, sementara aspek spiritual dan moral sering kali belum menjadi prioritas utama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI