Mohon tunggu...
SITI AINUNMAHPULAH
SITI AINUNMAHPULAH Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

PENDIDIKAN BAHASA SUNDA UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI: Dampak Covid-19 terhadap Literasi Baca Tulis serta Upaya Mengatasinya

22 September 2021   19:41 Diperbarui: 22 September 2021   19:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan dasar merupakan salah satu pendidikan wajib yang harus dilakukan oleh seluruh warga Indonesia. Menurut Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional Indonesia pendidikan yaitu memuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. 

Di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan seluruh peserta didik melalui suatu kegiatan bimbingan, pembelajaran, pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. 

Perubahan pola pendidikan formal saat ini menjadi sejarah baru dengan adanya Pandemi Covid-19. Perubahan-perubahan ini menimbulkan banyaknya kesulitan ketika menjalani kegiatan belajar mengajar. 

Kegiatan belajar jarak jauh atau biasa disebut Daring, saat ini menjadi kegiatan belajar yang harus dilakukan. Pembelajaran dilakukan secara online menggunakan gadget atau alat lain yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran secara daring. 

Dalam situasi seperti ini kemajuan teknologi dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang diandalkan. Untuk itu muncul banyak aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan dalam melaksanakan pembelajaran daring mulai dari zoom, google meet, dan lain sebagainya. 

Sayangnya kemajuan teknologi ini hanya bisa membantu bagi beberapa kalangan saja yang memang dari segi gadget baik dana siap dalam menunjang proses pembelajaran daring. Untuk itu masih banyak siswa yang selama pandemi ini tidak melaksanakan pembelajaran daring dengan baik. Bahkan ada beberapa siswa yang tidak sama sekali mengikuti kegiatan pembelajaran daring ini. 

Dampaknya banyak sekali siswa yang tidak mampu membaca dan menulis. Padahal ini merupakan salah satu diantara enam literasi dasar yang harus dikuasai yaitu literasi baca tulis. 

Membaca merupakan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan. Untuk bisa mempelajari ilmu lainnya kemampuan membaca harus menjadi dasar yang utama, jika tidak dampaknya ilmu pengetahuan lainnya akan terhambat sulit dipelajari. 

Seperti hal nya di SD AT-Thobiiyyah tempat saya melaksanakan kegiatan KKN Tematik Literasi, kemampuan peserta didik sangat memprihatinkan. Sekolah ini baru berdiri sekitar 4 tahun. 

Untuk siswa kelas 4 masih ada yang buta huruf atau tidak mengenal abjad. Begitupun dengan kelas 3 dan 2 apalagi kelas 1, sama-sama belum mengenal abjad. Diperkirakan 50% siswa dari sekolah ini bisa dibilang belum mahir membaca. 

Langkah utama yang saya lakukan adalah mencari tau penyebab dari internal siswa. Hasilnya tidak adanya bimbingan pembelajaran dari keluarga baik orang tua maupun saudara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun