Mohon tunggu...
Siti Agustina Fitriani
Siti Agustina Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Manusia yang sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digitalisasi UMKM Lewat Google Maps di Desa Plumutan bersama KKN UIN Walisongo Semarang Posko 92

30 Agustus 2025   14:16 Diperbarui: 30 Agustus 2025   23:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang bersama salah satu pelaku UMKM di Desa Plumutan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 92 menghadirkan program digitalisasi UMKM di Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Program ini bertujuan membantu pelaku usaha lokal agar lebih mudah ditemukan masyarakat melalui platform Google Maps, sekaligus menjadi dorongan nyata bagi perekonomian desa di era digital.

Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap. Survei yang pertama dilakukan pada 28 Juli 2025 oleh tim KKN yang terdiri dari Badan Pengurus Harian (BPH) dan Divisi Ekonomi Kreatif. Mereka turun ke seluruh wilayah desa untuk mengumpulkan data UMKM dari berbagai dusun, dari Karet, Dukuhan, Gagan, Krajan, Gandri, Dawung, Kalisari, Karangwuni, Muningsari, hingga Randusari. Mengingat ada dua dusun yang mempunyai jarak cukup jauh, maka survei ini tidak dapat diselesaikan dalam sekali survei. Oleh sebab itu, survei yang kedua dilakukan kembali pada 10 Agustus 2025 untuk memvalidasi data dan memastikan semua informasi lengkap.

Tahapan terakhir adalah pendaftaran UMKM ke Google Maps yang berlangsung pada 13 Agustus 2025. Dalam sesi ini, seluruh anggota KKN ikut mendampingi pelaku usaha membuat profil bisnis mereka ke Google Maps, mulai dari menambahkan nama usaha, foto, jam operasional, hingga titik lokasi usaha agar mudah ditemukan konsumen.

Foto Proses Pendaftaran UMKM ke Google Maps (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Proses Pendaftaran UMKM ke Google Maps (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Antusiasme pelaku usaha sangat terasa. Pemilik Keisha Cell, usaha yang bergerak di bidang penjualan pulsa dan aksesoris ponsel, menceritakan pengalamannya, "Awalnya saya kira bikin Google Maps itu ribet, ternyata gampang kalau dibimbing. Saya jadi ngerti cara nambahin foto dan jam buka-tutup. Senang sekali, usaha kecil saya sekarang punya tempat di peta digital."

Hal senada diungkapkan pemilik toko kelontong di Dusun Kalisari. Ia mengatakan, "Rasanya bangga juga, toko kelontong sederhana seperti punya saya bisa muncul di Google Maps. Jadi kalau ada orang baru lewat Plumutan, mereka bisa tahu di mana beli kebutuhan sehari-hari."

Program ini disambut positif oleh perangkat desa dan warga. Dengan terdaftarnya UMKM Desa Plumutan di Google Maps, potensi ekonomi lokal kini lebih mudah dijangkau, membuka peluang usaha yang lebih luas, dan mendorong masyarakat desa untuk semakin beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun