Mohon tunggu...
siti rubaiah al adawiyah
siti rubaiah al adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perempuan yang menyukai makanan manis dan hal-hal imut

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pesta Pernikahan Sederhana: Refleksi Gaya Minimalis Generasi Muda

18 Februari 2024   18:04 Diperbarui: 18 Februari 2024   18:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pesta pernikahan sederhana sudah menjadi tren di kalangan generasi muda saat ini. Banyak kalangan gen Z maupun milenial yang kini mulai tertarik untuk mengadakan pesta pernikahan sederhana. Seperti kisah yang pernah menggemparkan dunia jagat maya, dilansir dari wolipop.detik.com, melalui unggahan akun tiktok @sukron_aliansyah, yang memperlihatkan  sebuah pesta pernikahan yang sangat sederhana; pengantin duduk di kursi plastik dengan latar dekor kain selendang batik yang ditata sedemikian rupa menjadi pitadengan berbagai hiasan warna-warni. Di bagian depan pengantin dan di sekitar rumah tempat pesta, tamu undangan terlihat duduk dengan santai.

Hal tersebut mengundang perhatian warganet di tiktok, sehingga banyak warganet yang memberikan komentarnya terhadap video pernikahan tersebut. Banyak warganet yang memuji kedua pengantin karena tidak malu untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang sederhana. Kedua pengantin bahkan tampak bahagia meski hanya duduk di kursi plastik. Sebagian warganet memberikan pendapat bahwa lebih baik mengadakan pesta pernikahan sederhana daripada harus membuat pesta pernikahan yang mewah namun malah mengundang banyak tagihan. Komentar-komentar yang diberikan oleh warganet sebagian besar merupakan komentar positif. Seperti komentar dari salah satu warganet @Erri Romero, "Pesta pernikahan itu gak seberapa penting yang penting akadnya dan kebahagiaan rumah tangga yang samawa". Hal ini menunjukan bahwa banyak dari warganet yang justru mendukung pesta pernikahan sederhana tersebut dibandingkan dengan menentang hal tersebut.

Baca juga: Perempuan Merantau

Generasi muda cenderung menyukai hal-hal yang minimalis. Menurut KBBI, minimalis berkaitan penggunaan unsur-unsur yang sederhana dan terbatas agar mencapai efek yang terbaik. Menggunakan segala sesuatu dengan seminimal mungkin, namun menghasilkan sesuatu yang optimal. Gaya hidup minimalis sudah banyak digunakan generasi muda. Mereka cenderung menyukai hal-hal yang sederhana, mulai dari pilihan warna yang netral dan soft, seperti hitam, putih, abu-abu, dan sebagainya, yang dianggap mencerminkan ketenangan dan santai. Menggunakan atau membeli sesuatu dengan prinsip less is more sebagai bentuk dari kesadaran akan keberlanjutan hidup. Konsep less is more diperkenalkan oleh tokoh arsitektur modern dunia, Ludwig Mies van der Rohe. Less iss more merujuk pada arti "kesederhanaan dan kejelasan akan menuju pada desain yang baik". Namun, kini konsep less is more sudah mengalami perluasan makna dan dapat digunakan pada berbagai aspek kehidupan.

Saat ini, generasi muda sudah banyak menggaungkan pesta pernikahan yang sederhana namun bermakna. Banyak generasi muda yang membuat tren nikah di KUA dan membagikannya lewat akun sosial media TikTok. Hal ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya yang juga merasa bahwa pesta pernikahan tidak melulu harus mewah karena yang paling penting adalah makna dari pernikahan tersebut. Fenomena generasi muda yang kini banyak menyukai pesta pernikahan sederhana dapat dilihat juga dari hasil riset yang telah dilakukan. Dilansir dari IDN Media, diketahui bahwa banyak gen Z yang menyukai pesta pernikahan yang simple dan hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat. Melalui lembaga risetnya, IDN Research Institute yang bekerja sama dengan Populix dalam laporannya yaitu "Indonesia Gen Z Report 2022" dirilis pada September 2022, mengungkapkan bahwa 39% gen Z banyak menyukai pesta yang simple dan akrab. Lebih banyak daripada yang menyukai pesta besar sebanyak 30%, dan yang netral sebesar 31%. Riset tersebut mendukung fakta bahwa generasi muda yang saat ini didominasi oleh gen Z dan milenial lebih memilih untuk merayakan pernikahan secara sederhana dibandingkan dengan melaksanakan pesta mewah. Menurut Bernadetta Rosariana (2021) dalam artikel yang berjudul "Generasi Milenial dan Generasi Kolonial", gen Z adalah generasi yang lahir pada rentang waktu tahun 1997-2012. Sedangkan, generasi milenial adalah generasi yang lahir pada rentang waktu tahun 1981-1996. Generasi yang sama-sama mengalami hidup di masa kemajuan teknologi ini, mengakibatkan keduanya memiliki berbagai persamaan dalam gaya hidupnya.

Salah satu cara menyelenggarakan perayaan pernikahan yang sederhana adalah dengan melaksanakan pernikahan di KUA. Menikah di KUA dirasa lebih menguntungkan karena tidak memerlukan biaya yang banyak.  Banyak keuntungan yang bisa didapatkan jika memilih untuk menikah di KUA. Mulai dari persiapan yang lebih simple karena tidak membutuhkan banyak hal. Lalu, anggaran yang dikeluarkan lebih sedikit ketimbang melaksanakan pesta pernikahan mewah, sehingga bisa digunakan untuk kepentingan lain setelah menikah. Hal ini merupakan suatu tren yang positif mengingat tidak semua orang mampu untuk melaksanakan pesta pernikahan yang mewah. Bahkan tak jarang sering terjadi, banyak orang yang rela untuk berhutang demi melaksanakan pesta pernikahan, sehingga mengakibatkan kesulitan finansial setelah menikah.

Pernikahan bukan hanya ingar bingar pesta meriah, tetapi pernikahan merupakan suatu lukisan cinta antara adam dan hawa yang sudah memutuskan untuk memiliki komitmen seumur hidup. Makna pernikahan tidak didapat dari perayaan yang mewah dan ramai, namun bagaimana pernikahan tersebut dapat memberikan kesan yang dalam dan dapat dikenang seumur hidup. Sehingga, kini pesta pernikahan meriah tidak lagi menjadi prioritas yang harus dilakukan oleh generasi muda. Pemaknaan pernikahan bagi generasi muda sudah mengalami pergeseran, pernikahan tidak lagi harus berupa pesta mewah yang dapat menjadi ajang pembuktian, tetapi pernikahan kini dimaknai sebagai sesuatu yang sakral, sederhana, dan bermakna. Estetika dapat ditemukan meski dalam sebuah pesta pernikahan yang sederhana. Dengan memilah dan memilih konsep yang minimalis, pesta pernikahan sederhana tetap akan terkesan elegan.

Pesta pernikahan bagi sebagian orang adalah perayaan untuk membuat hari spesial yang dilakukan sekali seumur hidup agar bisa terkenang dengan kesan yang paling baik. Banyak orang yang rela melakukan hal apapun demi terlaksananya pesta pernikahan impian. Pesta pernikahan yang mewah adalah suatu hal yang sah-sah saja untuk dilakukan. Tetapi, tentu harus menimbang berbagai aspek untuk kemudian memutuskan menyelenggarakan pesta pernikahan yang mewah dan besar. Pesta pernikahan yang mewah tidak dapat terlaksana begitu saja, dibutuhkan biaya yang banyak, persiapan yang matang, dan waktu yang panjang. Dengan demikian, jika semua aspek tersebut dapat dipenuhi, pesta pernikahan yang meriah dapat terlaksana dengan lancar.

Pilihan untuk merayakan pernikahan merupakan hak masing-masing individu. Tidak ada salahnya jika seseorang ingin memilih satu diantara keduanya. Tetapi, pesta pernikahan sederhana tentunya dapat lebih produktif dibandingkan dengan pesta mewah. Uang tabungan untuk melaksanakan pesta bisa digunakan untuk hal lain yang lebih penting, seperti DP rumah, membeli keperluan rumah tangga, investasi bersama, bahkan mungkin membuat tabungan untuk anaknya kelak. Hal ini tentu lebih efektif dibandingkan menghabiskan uang untuk hanya sekedar pesta yang dilaksanakan satu atau dua hari saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun