Mohon tunggu...
Siti Nuraisah
Siti Nuraisah Mohon Tunggu... Saya Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Prodi S1 Manajemen

Saya Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Prodi S1 Manajemen, Hobi Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Manusia Mulai Tertinggal Oleh Teknologi : Apa Tugas Penting SDM?

22 Juni 2025   23:54 Diperbarui: 22 Juni 2025   23:54 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Perkembangan teknologi saat ini begitu cepat. Hampir setiap tahun, muncul alat atau sistem baru yang bisa menggantikan pekerjaan manusia. Mulai dari mesin kasir otomatis, aplikasi yang bisa menjawab pertanyaan, sampai robot yang bisa merakit barang di pabrik tanpa lelah. Kecanggihan ini memang mempermudah banyak hal, tapi di sisi lain, manusia mulai tertinggal. Banyak pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh orang, kini diambil alih oleh mesin atau program komputer.

Fenomena ini tentu jadi perhatian serius. Bagaimana manusia bisa bersaing dengan teknologi yang tidak pernah lelah, tidak pernah protes, dan selalu akurat? Di sinilah peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi sangat penting. SDM tidak hanya mengatur soal gaji dan perekrutan, tetapi juga bertanggung jawab atas bagaimana kualitas tenaga kerja tetap bisa berkembang dan bersaing, bahkan di tengah kemajuan teknologi.

Salah satu tantangan besar bagi SDM saat ini adalah bagaimana membuat manusia tetap relevan di dunia kerja yang makin computerized. Jika manusia tidak diberi pelatihan dan pembaruan keterampilan, maka bisa saja peran mereka digantikan oleh sistem otomatis. Oleh karena itu, SDM harus mulai mengubah pendekatan. Pelatihan bukan lagi tentang hal-hal dasar saja, tapi juga tentang kemampuan berpikir kritis, kerja sama tim, kreativitas, dan literasi computerized.

Manusia memang tidak secepat mesin, tapi manusia punya nilai tambah yang unik. Manusia bisa berempati, bisa memahami emosi, dan bisa membuat keputusan berdasarkan hati nurani, bukan hanya logika. Inilah yang harus digali dan diperkuat oleh manajemen SDM. Teknologi boleh berkembang, tapi manusia harus tetap menjadi pusat dari semua proses kerja.

Selain itu, SDM perlu membangun budaya belajar yang berkelanjutan. Dunia kerja sekarang tidak bisa lagi hanya mengandalkan ilmu yang dipelajari di bangku sekolah. Perubahan terlalu cepat, dan ilmu juga cepat usang. Maka, perusahaan dan organisasi harus mendorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang. Bisa melalui pelatihan online, workshop, mentoring, atau diskusi rutin antar tim. Karyawan yang terus belajar akan lebih siap menghadapi tantangan teknologi dibanding mereka yang berhenti belajar.

Tugas penting SDM lainnya adalah membentuk kepemimpinan yang visioner. Pemimpin zaman sekarang tidak cukup hanya bisa memberi perintah. Mereka harus bisa menjadi contoh dalam penggunaan teknologi yang bijak, serta mampu membimbing tim agar tidak sekadar mengikuti tren, tapi benar-benar memahami arah perubahan.

Jadi, teknologi memang terus maju, tapi manusia tidak boleh kalah. Manajemen SDM punya tanggung jawab besar untuk menjaga agar manusia tidak tertinggal. Bukan dengan menolak teknologi, tapi dengan menyiapkan manusia yang siap bersaing di dalamnya. Jika SDM bisa menjalankan peran ini dengan baik, maka manusia dan teknologi bisa saling melengkapi---bukan saling menggantikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun