Mohon tunggu...
Siti Nur Asmila Bil Haq
Siti Nur Asmila Bil Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al Lutfi Hafidh Hanafi, Goweser Termuda di Muktamar Muhammadiyah ke-48

8 Desember 2022   17:34 Diperbarui: 10 Desember 2022   16:25 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Lutfi Hafidh Hanafi Goweser Termuda

Terik dan hujan tidak menghalangi niat Al Lutfi Hafidh Hanafi mengayuh sepeda miliknya sejauh 1.500 kilometer , seorang bocah kelas VI SD peserta termuda di gowes Muktamar Muhammadiyah. Lutfi, sapaan akrabnya salah satu dari tujuh goweser dari Pulau Kalimantan yang ikut gowes menuju lokasi Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiah Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Bergowes telah menjadi keinginannya sejak perayaan Muktamar ke-48 di Solo sempat tertunda dua tahun karena pandemi kini terrealisasikan. Perjalanan ia tempuh selama sembilan hari bersama 7 rombongannya melalui jalur darat dan satu hari lainnya melalui Pelabuhan Trisakti menuju Surabaya. 

"Menyeberang dari Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ke Surabaya, 24 jam menuju Tanjung Perak dan menyambung ke sini," kata Lutfi

Lutfi memulai perjalanan dengan bergowes setelah sarapan pagi dan mengakhiri perjalanan pukul 17.00 WIB. Namun beberapa kali ia sempat melanjutkan perjalanan hingga menemukan Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) yang ia lalui sebagai rute perjalanan sebagai tempat beristirahat. 

Jarum jam menunjukkan pukul 10.00. Delapan orang dengan naik sepeda tiba di halaman ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Di antara peserta rombongan itu ada seorang anak usia SD. Meski baru saja menempuh perjalanan jarak jauh dari Banjarmasin-Solo, namun bocah yang kemarin mengenakan pakaian olahraga berwarna hijau dipadu putih dan kuning serta slayer khas Hizbul Wathan ini tetap semangat. 

"Alhamdulillah akhirnya sampai Solo. Ini saya bersama bapak dan rombongan lain," ujar Lutfi

Sejak kecil Lutfi memiliki hobi bersepeda. Kebiasaan mengayuh sepeda jarak jauh dia lakukan selama sekolah. Setiap hari dia menempuh jarak 12 kilometer untuk pergi dan pulang sekolah.

"Memang senang bersepeda. Sekolah juga naik sepedah. Jadi sudah terbiasa," ungkapnya.

Sebelum memutuskan untuk ikut gowes dari Banjarmasin ke Solo, siswa SD kelahiran 2 September 2012 ini sudah mulai berlatih fisik dengan rutin bersepeda tiga bulan sebelum berangkat ke Kota Bengawan. Naik sepeda model single speed, Lutfi mengayuh sepeda dengan semangat bersama rombongan lain.

Medan yang sulit dan cuaca yang berubah-ubah membuat Lutfi sempat merasa putus asa. Namun semangat dan motivasi dari sang Ayah Andri Yulianto bersama rombonga lain menjadi pemantik semangat Lutfi untuk tetap gowes sampai ke Solo. Selama perjalanan dari Banjarmasin ke Solo mereka beristirahat di emperan masjid dan tempat lain. Waktu istirahat itu juga digunakan untuk memperbaiki bagian-bagian sepeda yang kendor maupun rusak.

"Menginapnya di masjid-masjid. Kalau hujan ya berhenti dulu. Kalau sudah reda lanjut gowes lagi," ucap Lutfi

Lutfi merasa sangat senang perjuangannya mengayuh sepedah berkilo-kilo meter akhirnya membuahkan hasil yang tidak terduga. Sampai di Solo,Lutfi mendapatkan hadiah istimewa yakni berupa tawaran beasiswa full gratis dari ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

"Senang sekali tadi ada tawaran untuk dapat beasiswa di sini. Ini tidak saya duga sebelumnya," imbuhnya.

Ayah Lutfi Andri Yulianto merupakan kepala SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin tidak menyangka anaknya mampu menempuh jarak berkilo-kilo meter dari Banjarmasin sampai Solo. Ayah Lutfi merasa sangat senang anaknya mendapatkan hadiah tawaran beasiswa full gratis dari perguruan tinggi Muhammadiyah ini.

"Kami niatnya hanya untuk menyemarakkan muktamar di Solo. Tidak terbayang akan mendapatkan apresiasi seperti ini. Hadiah ini tidak kebetulan, tapi datangnya dari Allah," ungkap Andri.

Lutfi memang sudah dibiasakan oleh Ayahnya untuk bersepeda sejak kecil. Selain untuk kesehatan, bersepeda juga mengajarkan pengelolaan emosi kepada anak. Selama perjalanan, Lutfi diajarkan untuk mengelola emosinya agar tetap stabil. Selain itu, dalam hal pengetahuan dia juga banyak mendapatkan ilmu tentang tanda-tanda yang ada di jalan. Ada beberapa hal yang menjadi motivasi Ayah Lutfi mengajak anaknya untuk menjadi anggota goweser muktamar dari Kalimantam Selatan. Pertama, sebagai bentuk syiar dan untuk memberikan energi positif kepada penggembira. Kedua, menyampikan syiar tentang kekutan niat dan pertolong dari Allah.

"Rencana pulangnya saya masih melihat recovery dulu. Kalau misal kuat kami lanjut gowes, misal tidak kami juga tidak akan memaksakan," tandasnya. 

Gowes Bersama bukanlah hal yang mudah, membutuhkan perjuangan karena harus menyesuaikan energi dengan yang lainnya. Lutfi menjadi salah satu peserta yang energik. Namun yang senior kalah energik dengan Lutfi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun