Penerapan Lesson Study dalam meningkatkan Pembelajaran di SD

Lesson Study sudah berkembang di Negara Jepang sejak tahun 1960an. Dalam bahasa Jepang, Lesson Study disebut jugyekenkyu yang berasal dari kata jugyo dan kenkyu. Dalam bahasa Indonesia jugyo berarti pembelajaran, dan kenkyu berarti pengkajian. Lesson study secara sederhana dapat disebutkan sebagai pengkajian terhadap pembelajaran.

Menurut Mulyana (2007) menyebutkan bahwa Lesson Study adalah salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.

Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendisukusikan pembelajaran yang dikaji, menyempurkan dan merencanakan pembelajaran berikutnya. Fokus utama dari pelaksanaan Lesson Study adalah aktivitas siswa di kelas, dengan asumsi bahwa aktivitas siswa tersebut terkait dengan aktivitas guru selama mengajar di kelas.

Secara umum, Lesson Study memiliki 3 tahapan,  yaitu: 

1. Plan (Perencanaan) 

Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, terlebih dahulu kita menemui Guru Pembimbing untuk meminta izin akan di laksanakan nya praktek belajar mengajar dengan penerapan Lesson Study. Kemudian melakukan identifikasi SK/KI dan KD yang akan diajarkan pada saat pembelajaran di sekolah. langkah awal yang harus dilakukan dalam rangkaian Lesson Study yaitu merancang pembelajaran. Dalam hal ini kita menyusun perangkat pembelajaran secara kolaboratif. Perangkat yang dimaksud meliputi RPP, bahan ajar, dan media pembelajaran. 

2. Do (Pelaksanaan dan Pengamatan) 

Langkah  ini untuk melaksanakan pembelajaran di kelas berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan oleh seseorang yang terlibat dalam kegiatan perencanaan pembelajaran. 

Bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran, dilakukan juga pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran tersebut. Dalam Lesson Study fokus pengamatan ini diarahkan kepada perilaku siswa di kelas, bukan pada aktivitas guru mengajar. 

3. Reflection (Refleksi) 

Setelah melakukan pembelajaran dan pengamatan, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pengamatam melakukan refleksi untuk membahas pembelajaran yang sedang dipelajari dan menyempurnakannya, juga merencanakan pelajaran berikutnya. Pada tahap refleksi ini, diskusi tidak dimaksudkan untuk mengomentari kegiatan ‘guru model’ ketika melaksanakan pembelajaran, tetapi lebih diarahkan pada hasil pemgamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran di kelas. Jadi tidak ada komentar tentang perilaku guru saat mengajar.