Mohon tunggu...
Siti Nawiyah
Siti Nawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Kuliah di Universitas Maritim Raja Ali Haji, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

4 November 2021   22:04 Diperbarui: 4 November 2021   22:07 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya sebuah wabah yang menular dan mematikan yaitu Virus Covid-19. Virus ini dimulai dari kota wuhan, china dengan cepat hingga menyebar keseluruh negara termasuk Indonesia. Tidak hanya itu covid-19 juga berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Seperti yang saat ini kita rasakan bahwa hampir sebagian sekolah di Indonesia terkena imbas dari wabah covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara sistem daring (dalam jaringan) atau online.

Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi melalui online yang menggunakan jaringan internet. Sistem ini sesuai dengan kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia terkait surat edaran nomor 4, tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (COVID-19) . 

Sistem daring  ini sebenarnya bukanlah sistem  yang dapat menyenangkan semua pihak, sebab dalam menggunakan sistem ini guru/dosen dan siswa harus mampu dalam menggunakan perangkat digital seperti handphone, laptop, ataupun komputer yang terhubung dengan koneksi internet. namun pilihan inilah yang menjadi pilihan terbaik untuk sementara waktu menekan penularan virus covid-19. 

Dalam pembelajaran Daring pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan aplikasi seperti WhatsApp (WA), zoom, Classroom, Google meet, Edmodo ataupun aplikasi lainnya. Bagi siswa yang masih dibangku sekolah dasar (SD) menggunakan media-media tersebut yang ditambah dengan penggunaan aplikasi zoom. Bukanlah hal yang mudah bagi mereka, karena mereka belum bisa mengoperasikannya secara mandiri. Berbeda dengan jenjang sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Pada hari pertama masuk sekolah dengan sistem pembelajaran yang berbeda yaitu pembelajaran daring. Ada siswa yang merasa senang dan ada juga  siswa yang tidak menyukainya. Bagi siswa yang menyukai Pembelajaran daring, siswa merasa waktunya untuk  belajar lebih singkat sehingga siswa tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke kampus atau sekolah seperti biasa. Siswa juga dapat melakukan kegiatan lain seperti membaca, menulis ataupun menggambar. 

Dengan begitu siswa tidak hanya sekedar belajar dan mencari ilmu saja, tapi mereka juga dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Selain itu siswa dapat belajar dengan santai lewat pembelajaran daring, pembelajaran daring dapat dilakukan jarak jauh tanpa berkumpul secara langsung ditempat yang sama, selain itu lewat pembelajaran daring  komunikasi orangtua dan anak akan lebih terjalin. 

Orangtua juga dapat langsung mengawasi anaknya dalam belajar, membuat para siswa lebih memanfaatkan teknologi dengan kemampuannya dibidang ilmu teknologi saat ini. tentunya dengan pembelajaran daring dapat mencengah penyebaran virus covid 19 di negara kita. Bagi siswa yang tidak menyukainya pembelajaran daring menurutnya pembelajaran daring sangat sulit sehingga mereka sulit menyerap pelajaran dengan baik. hal ini disebabkan karna siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran daring yang diberikan guru. 

Selain itu sinyal internet memegang peranan penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran daring sebab apabila tidak tidak adanya jaringan internet siswa dan guru tidak dapat melaksanakan pembelajaran daring. Jaringan internet di setiap tempat tinggal siswa sangatlah berbeda. Siswa yang tinggal di daerah perkotaan mungkin tidak akan menemui kendala, namun hal ini berbanding terbalik dengan siswa yang tinggal jauh dari kota

 Siswa juga mengeluhkan bahwa mereka merasa bosan karena mereka tidak bisa berinteraksi secara langsung, baik dengan guru maupun dengan siswa lainnya. Padahal interaksi secara langsung ini cukup signifikan mempengaruhi tersampaikannya materi pembelajaran kepada siswa. Materi yang disampaikan langsung secara tatap muka akan lebih mudah dipahami siswa, dikarenakan apabila mereka kurang mengerti dengan materi yang diajarkan mereka dapat menanyakan secara langsung kepada guru. Untuk itu Siswa berharap pembelajaran tatap muka dapat berlangsung seperti sedia kala dan virus covid 19 cepat berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun