Mohon tunggu...
Siti Nurrohmah
Siti Nurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pemandian Air Panas, Guci Tegal Jawa Tengah

22 Juli 2022   11:03 Diperbarui: 22 Juli 2022   11:10 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Guci Indah adalah sebuah wisata di Kabupaten Tegal di Jawa Tengah di kaki Gunung Slamet, 1.050 meter di atas permukaan laut. Dengan luas kurang lebih 210 hektar (Ha), objek wisata ini terletak di desa Guci di Kecamatan Bumijawa. Lokasi objek wisata Guci ini berjarak sekitar 40 menit dari kota Tegal dan dapat ditempuh dalam waktu hampir satu jam. Pada rute dari  Semarang, pengunjung akan naik bus jurusan Semarang-Tegal, turun di terminal lokal dan naik angkutan umum ke Desa Tuwel dalam waktu sekitar 30 menit. Dari Tuwel, naik mobil pick up ke Guci sekitar 30 menit.

Pada tahun 2005 terbentuknya SOTK Pemerintah Kabupaten Tegal, Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Tegal dan Kantor Dinas Kebudayaan Kabupaten Tegal menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tegal dan pengelola objek wisata pemandian air panas Guci di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) objek wisata Guci sampai sekarang.

Berdasarkan Legenda mengatakan bahwa air panas Guci pernah diberikan oleh Warisongo kepada orang-orang yang mengirim mereka  untuk menyebarkan Islam di sekitar Tegal, Jawa Tengah bagian barat. Wali tersebut dibekali air yang ditempatkan di dalam sebuah guci atau poci. Orang-orang percaya bahwa air dalam Guci bisa berkhasiat bagi banyak orang. Namun, karena jumlah air yang terbatas, banyak orang ingin menikmatinya, lalu sang wali menancapkan tongkat ke tanah. Ketika tongkat itu secara ajaib ditarik keluar dari lubang di lantai tempat tongkat itu tertancap, air panas mengalir. Air dituangkan ke dalam Guci yang bisa membawa berkah hingga akhirnya tempat itu bernama Guci Indah.

Setiap kali Wali berdakwah, dia selalu membawa kendi berisi air, yang selalu diberikan kepada orang yang dia khotbahkan. Insiden itu dikatakan terjadi pada tengah malam pada Jumat malam Keliwon. Hingga saat ini, banyak orang yang datang ke Guci dan mandi setiap Jumat malam di Kuriwon. Masyarakat percaya bahwa keinginannya akan menjadi kenyataan.

Objek wisata Guci dimulai setelah ditemukannya air mancur di desa Guci dan diselidiki bebas racun. Pemandian air panas dibuka untuk umum pada tahun 1974 dan ada beberapa fasilitas yang tidak dibangun seperti sekarang ini. Wisatawan masih mandi di Gua sumber  air panas. Gua tersebut konon berada di sepanjang sungai sebelah utara Gunung Slamet atau wilayah teritori Nyai Roro Kidul yang dikenal sebagai Kali Gung. Penunggu Nyai Roro Kidul Nyai Lantensari yang disebut Kali Gung karena membelah mata air megah yang merupakan sungai mata air panas yang melimpah sepanjang tahun, berbentuk seperti naga, sehingga dibuatlah patung naga di Pencuran 13. Untuk memperingati kekuatan misterius yang ada di ranah objek wisata Guchi.

Objek Wisata Guci memiliki dua pemandian umum, Pencuran 13 dan Pencuran 7. Air yang mengalir dari pancuran ini dianggap ampuh untuk mengobati berbagai penyakit seperti rematik dan penyakit kulit. Banyak yang percaya bahwa air panas dari pancuran 13 dapat membawa kebahagiaan dan kesehatan bagi mereka yang mandi di bawahnya. Mitos semacam itu tidak dapat dijelaskan secara ilmiah. Namun mitos ini terus berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi di masyarakat, seringkali membuktikan bahwa mitos ini benar adanya.

Di kawasan tersebut juga terdapat pohon beringin dan pohon karet yang telah ada selama ratusan tahun dan konon ditanam pada tahun 1918 oleh keturunan Kyai Klitik yang bernama Eyang Sudi Reja dan Mbah Abdurahim. Daerahnya kuat dan teduh dengan maksud agar  tidak mudah longsor. Pemandian air panas Guci hingga saat ini merupakan peninggalan para wali Islam dan masih banyak tempat untuk melestarikan sejarah seperti petilasan Kyai Mustofa dan makamnya di Pekaringan berjarak 5 KM dari Desa Guci, Kyai Mustofa adalah seorang ulama keturunan kanjeng Sunan Gunungjati yang syiar Islam kemudian bertapa di Desa Guci pada zaman cucu Kyai Klitik.

Selain pemandian air panas, kita juga bisa menyelam ke sungai yang mengalir melalui kawasan wisata tersebut. Sumber air sungai dengan kolam pun sama, sehingga memiliki kandungan yang sama dengan kolam. Saat pertama kali menyentuh air, akan langsung merasakan panasnya. Namun, kulit berangsur-angsur terbiasa dengan hangatnya air panas dan terasa hangat yang menciptakan suasana santai.

Wisata Guci juga memiliki kolam renang atau taman air yang lengkap. Alternatifnya, jika pengunjung ingin menjelajahi pemandangan Guci, bisa menunggangi kuda yang disewakan dengan harga yang relatif murah. Selain itu, terdapat fasilitas penerbangan outbound di sekitar Curug Jedor. Suasana kawasan yang masih asri akan membuat kegiatan outbond semakin berkesan. Ada juga lapangan tenis, lapangan sepak bola dan perkemahan.

Tiket masuk ke Tegal Guci Tour adalah perorang dewasa pada hari kerja Rp, 5000. Untuk tiket anak Rp, 4.500. Tiket dewasa dijual dengan harga 7000 pada hari libur nasional dan tiket anak-anak dijual dengan harga Rp. 6.500 per anak.

Fasilitas yang saat ini tersedia di objek wisata Guci Tegal antara lain kolam renang, wisma singgah dengan fasilitas lengkap, area outdoor, lapangan tenis, lapangan sepak bola, dan kereta gantung. Dengan Harga Rp20.000 perorang dan juga tempat perkemahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun