Keluarga kami tiba di penginapan usai magrib dan langsung disambut oleh resepsionis dan petugas jaga.
Dengan sangat ramah, mereka membantu membukakan pintu kamar dan menjelaskan fasilitas dan isinya yang tersedia seperti perlengkapan alat mandi, water heater, gantungan baju, remote TV dan lain-lain, serta menunjukkan musala yang disediakan terpisah bangunannya dekat pendopo di area penginapan.
Saya langsung terkesan dengan model bangunan penginapan yang serba kayu dan bernuansa khas Jawa, juga hiasan lampu gantung berupa lampion khas Jepang.
Kamar saya dan kamar anak berhadapan langsung dengan halaman penginapan luas dengan rimbun pepohonan, terkesan asri dan terdapat burung-burung peliharaan dalam sangkar. Ada sangkar yang digantung di kusen plafon bangunan, ada pula yang tersebar di beberapa titik di kebun halaman.
Alhamdulillaah, sebelum kedatangan saya ke penginapan, justru Mbak Yuliyanti dan suami sudah datang lebih dulu di Sokkyo Homestay. Mereka salat magrib di luar penginapan, sementara saya bebersih badan, salat, dan bersiap menemui beliau.Â
Sungguh pertemuan yang amat berkesan dan janji temu yang cukup.mendadak, karena saya memberitahu jadwal keberangkatan dua atau satu hari sebelum.
Saya bertanya pada beliau apakah ada kemungkinan jadwal yang longgar untuk bisa berjumpa di Yogya. Takdir mempertemukan kami bertatap muka secara langsung dan berpelukan erat di penginapan ini setelah hampir 7 tahun saling akrab melalui dunia maya, baik di kegiatan komunitas penulisan maupun di Kompasiana.
***
Putri saya yang menyukai anime dari Negeri Sakura, tentu tak luput dengan kesukaan kuliner ramen. Dia sangat antusias dan gede rumangsa alias ke-ge-er-an saat mengetahui bahwa penginapan yang kami pilih menyediakan menu serba ramen adalah untuk memenuhi seleranya tersebut.