Pada Senin, 18 Agustus 2025 lalu, keluarga saya bertolak dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur menuju Bandara Yogyakarta Internasional Airport, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selama dua hari pertama di Kota Pelajar ini, saya mengisi kegiatan dengan beristirahat sejenak di penginapan. Lanjut esok harinya sarapan pagi bersama sahabat di Kopi Klotok, lalu mengikuti kajian muslimah di masjid Kampus Universitas Gajahmada, dan sesudahnya berbelanja keperluan putri saya untuk kost di Kota Gudeg ini.
Pada Rabu, 20 Agustus 2025, usai melaksanakan salat Subuh, dengan kendaraan roda empat dari pemesanan aplikasi online, kami menuju ke Stasiun Tugu. Ya, kami susah memesan tiket sehari sebelumnya, untuk menuju Kabupaten Slawi - Tegal menggunakan Kereta Api Joglosemarkerto.
***
Niat dan tujuan keluarga saya ke Slawi adalah dalam rangka silaturahim menjenguk kakak yang tinggal di sana, sekaligus kakak perempuan yang sama-sama tinggal di Samarinda ingin menjenguk makam suaminya.
Agar perjalanan kami tidak terlalu lama dan melelahkan, pilihan kami jatuh pada moda transportasi kereta api Joglosemarkerto. Mumpung datang lebih awal 1 jam dari jadwal keberangkatan, maka kami menyempatkan diri sarapan pagi di dalam area stasiun. Pilihan kami jatuh pada menu gudeg khas Yogya yang warungnya sudah buka dibandingkan resto makanan lainnya.
Pilihan saya pada KA Joglosemarkerto karena kereta ini memiliki jadwal tiba di stasiun terdekat dengan tempat tinggal kakak saya yang berada di kaki Gunung Slamet di wilayah Slawi, Kabupaten Tegal.
Ini menjadi pengalaman pertama saya menggunakan rangkaian kereta api yang memiliki singkatan dari Jogja-Solo-Semarang - Purwokerto. Pula pengalaman pertama berkereta api melalui jalur wilayah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.