Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mandau dan Sarung Tenun Samarinda

25 Desember 2022   13:01 Diperbarui: 25 Desember 2022   16:06 1448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandau, senjata tradisional Suku Dayak (Bidik kamera Koleksi Museum Samarinda - Dok.Pri).

Kolase foto Sarung Tenun Samarinda (Koleksi Museum Samarinda - Dok.Pri)
Kolase foto Sarung Tenun Samarinda (Koleksi Museum Samarinda - Dok.Pri)

Mereka mengembangkan motif tenun menjadi corak tenun Sarung Samarinda. Alat tenun tradisional yanhdigunakan terbuat dari kayu tanpa mesin. Seluruh proses menenun di kerjakan oleh tenaga manusia, mulai dari memilih dan mewarnai benang, menenun, sampai mencuci sarung hasil tenunan. 

Secara unum peralatan tenun Sarung Samarinda terdiri atas 4 bagian, yaitu alat pemintal (unuseng), alat penyusun corak (saureng), alat memasukan benang (apparising), dan tempat penggulung benang (pamalu).

Saya makin tertarik untuk kelak bisa melihat langsung cara pembuatannya di tempat kerajinan sarung ini.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Salam sehat dan selalu bahagia!

***

Sumber referensi: Koleksi Museum Samarinda

Artikel 143 - 2022

#tulisanke-443
#ArtikelSeni
#Mandau
#SarungTenunSamarinda
#NulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun