Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis: Mengejar atau Dikejar Ide?

22 November 2022   16:38 Diperbarui: 23 November 2022   04:25 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bidik layar webinar bersama Dewi Lestari - Penulis dan Penyanyi (Dok.Pri)

Sebuah kesempatan langka bagi saya, bisa mengikuti obrolan asyik melalui zoom bersama Dewi Lestari tentang berbagi tips menulis populer. Acara webinar ini diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Mettasik pada Senin, 21 November 2022 mulai pukul 19.00 WIB.

Kiat berbagi menulis populer oleh Mbak Dee - demikian sapaan akrabnya, sangat berkesan dan meninggalkan semangat menulis bagi saya yang masih pemula. Obrolan makin asyik dan hangat dengan dipandu oleh Acek Rudy selaku Admin Grup Mettasik.

Berdasarkan dari apa yang saya ingat dan catat dari pemaparan beliau bahwa menulis itu mudah, semudah kita mengalirkan cerita yang ingin disampaikan. Meski sebagai penulis pemula bingung memulai dari mana dan susah, tapi kemudahan menuliskan narasi itu bisa melalui latihan, belajar dan terus berproses.

Sebagaimana kita mengetahui adanya sejarah masa lalu, sebuah kesenian dari wilayah tertentu atau bahkan ajaran agama, semua adalah kumpulan narasi yang dikisahkan kepada kita sehingga kita tahu, pun bisa menyampaikan kepada orang lain dengan cara menulis.

Maka tak heran mengapa ada pepatah mengatakan 'pena lebih tajam dari pedang', itu karena apa yang dituliskan dalam narasi tersebut bisa mempengaruhi pembacanya.

Sebisa dan semampu saya menyimak penjelasan Mbak Dee bahwa manfaat menulis bagi para pemula itu sangat luar biasa. Ada unsur komunikatif didalamnya, ibarat perbincangan atau penyampaian pesan dari penulis kepada pembacanya.

Tentu si penulis tak sekedar menulis begitu saja, tetapi ada pesan yang ingin disampaikan meski itu adalah cerita fiksi atau nonfiksi.

Dengan menulis, maka penulis belajar dan berproses untuk berpikir logis. Meski cerita yang disampaikan adalah genre fantasi atau khayalan semata, namun logika bercerita harus ada dan diterima oleh akal sehat bagi pembaca. Juga alur ceritanya runut, tidak loncat-loncat dengan topik bahasan yang berbeda.

Oleh karena itu, tulisan yang bagus dan enak dibaca itu mengandung unsur sistematis, yang mana alur ceritanya mudah dipahami, gampang dicerna untuk menyampaikan sebuah kisah. Disinilah perlu unsur efektif dalam menulis, yaitu menyampaikan pesan utama dari ide atau gagasan kita kepada pembaca.

Manfaat menulis lainnya adalah kita belajar menggunakan kalimat yang efisien. Setiap kata adalah peluru, ibaratnya setiap satu atau dua kata yang kita gunakan dalam kalimat itu penting, tajam dan mengena di benak pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun