Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Takut, Cemas, Sedih, Khawatir Gantikan dengan Berani, Optimis, Bahagia dan Yakin "Badai Pasti Berlalu"

9 Juli 2021   08:42 Diperbarui: 9 Juli 2021   11:46 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: https://m.dream.co.id

Semangat Pagi, Pembaca Kompasiana yang tengah berjuang menjaga kesehatannya!

Semoga hari ini dan seterusnya, kita senantiasa dalam keadaan prima, terjaga stabil kondisi jiwa dan raga, sehingga bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Bagi kawan sekalian yang saat ini sedang kurang sehat, utamanya yang tengah menjalani isolasi mandiri, atau sedang berjuang memulihkan kesehatan karena terpapar virus di tengah pandemi ini, in syaa Allah dengan segala daya, perjuangan untuk melawannya membuahkan hasil yang baik, aamiin.

Ya, saat ini kita sedang mengalami masa yang sangat memprihatinkan. Sahabat dan kerabat telah berpulang ke Rahmatullaah, baik dalam kondisi sakit sebelumnya, atau bahkan yang sehat wal afiat.

Kita takbisa memilih, dalam kondisi seperti apa kita kembali ke haribaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya selalu berdoa dan berharap, agar kita kembali dalam keadaan yang baik, husnul khatimah.


Dalam iman Islam yang saya yakini, Allah Subhaanahu wa Ta'ala menyampaikan dalam firmannya, bahwa manusia diuji dengan adanya rasa cemas, khawatir, maupun sedih.

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah ayat 155 - 157).

Bersyukur dengan keadaan apapun

Sesungguhnya, Allah memberikan segala yang menimpa pada diri kita adalah sesuai batas kemampuan sebagai manusia, dan kita PASTI bisa melaluinya. 

Alhamdulillah, meski menghadapi hal yang sulit, berat dan beban yang seakan takmungkin bisa diatasi, sesungguhnya Allah telah menyiapkan kemudahan di tengah kesulitan. Bersyukur kita masih bisa berdoa dan memiliki harapan untuk bangkit, pulih kesehatan, berikhtiar untuk bertaha  hidup. Bersyukur kita masih disayang oleh Allah dengan ujian dan cobaan sebagai bentuk rasa kasih-Nya agar kita naik derajat.

Pernah kan, kita mendengar atau membaca bahwa sakit itu adalah penggugur dosa?

Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj Ash Shawwaf; Telah menceritakan kepadaku Abu Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang berkunjung ke rumah Ummu Saib atau Ummu Musayyab, maka beliau bertanya: "Sakit apa kamu sampai menggigil begitu?" Jawab Ummu Saib; "Demam! Yang Allah Ta'ala tidak memberi berkah dengannya." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menyalahkan penyakit, karena penyakit itu dapat menghilangkan kesalahan (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau penyala api) membersihkan karat-karat besi." (Hadist Riwayat Muslim no.4672).

Jadi, dalam keadaan sakit maupun sehat, dalam duka maupun cita, dalam kecewa maupun puas, dalam khawatir maupun optimis, tetaplah bersyukur, ucapkan Alhamdulillaah, Allah masih sayang dengan kita.

Bahagia, semangat dan optimis (sumber gambar: https://www.motherandbaby.co.id)
Bahagia, semangat dan optimis (sumber gambar: https://www.motherandbaby.co.id)

Ikhtiar yang berbuah pahala

Percayalah, kawan semua, bahwa segala usaha yang kita lakukan menuju kebaikan, perubahan hidup yang lebih berkualitas dan bermakna, tiadalah sia-sia di mata Tuhan Yang Maha Pengatur atas segala sesuatu. Jangan bolehkan rasa putus asa dan keraguan bercokol di hati kita. Karena sesungguhnya ia akan meruntuhkan benteng keyakinan untuk sembuh, bangkit, berbuat baik, dan hal-hal terpuji lainnya.

Cemas boleh, khawatir itu wajar, sedih itu alamiah, karena kita manusia lemah yang mengharap bantuan dari Yang Maha Kuasa. Jika berharap kepada sesama manusia yang penuh kelemahan dan kekurangan, pun kita akan mendapatkan kecewa. Hanya kepada-Nya kita bergantung dan meminta agar keadaan kembali pulih dan menjadi lebih baik. Bukan harapan kosong, melainkan pinta dengan sebaik-baik doa.

Mengapa kita musti memulai aktivitas dengan berdoa?

Pembaca Kompasiana yang berbahagia,  libatkan Tuhan dalam segala aktivitas kita, karena DIA-lah yang tahu akan masa depan, apa yang akan terjadi, apa yang akan terwujud dari usaha yang kita lalukan. 

Dalam iman Islam, berdoalah sebelum memulai, lakukan yang terbaik, dan berserahlah hasilnya kepada Allah (tawaqal).

Contoh yang kita lakukan dalam menjalani hidup sehat adalah mengkonsumsi makanan sehat lagi halal. Baik sumber makanan dan minuman, maupun cara mendapatkannya. Dengan membaca Bismillaahirrahmaanirrahiim, kita berdoa agar makanan yang kita makan memberikan kesehatan dan keberkahan bagi tubuh. Biarlah Allah yang mengatur makanan tersebut menjadi energi yang baik, vitamin yang menguatkan tubuh, zat-zat yang terkandung didalamnya menjadi sumber yang menyehatkan.

Kita tahu bahwa nasi mengandung karbohidrat baik, namun orang takut mengkonsumsi karena mengandung kadar gula, takbaik buat diabetes. Daging mengandung kolesterol, takbaik untuk yang darag tinggi. Telur dan Ikan mengandung protein, tak baik untuk yang sedang sakit inilah dan itulah.

Padahal segala sesuatu itu baik adanya, asal dikonsumsi sesuai takaran tubuh kita, tak berlebihan, ya sesuai porsinya lah. Takperlu harus menghindarinya. Diet pun dilakukan seperlunya, jika itu harus dilakukan bagi kita yang sedang berjuang dalam kesembuhan.

Boleh juga mampir ke artikel:

Tersenyumlah sobat, kita selalu bersama. Yuk, kita gunakan kata-kata dan kalimat positif dalam komunikasi harian, karena kata adalah doa yang diucap berulang-ulang. Izinkan malaikat dan makhluk Allah lainnya mengaminkan apa yang yang kita omongkan, kita perbincangkan.

Boleh jadi fisik dan raga kita berjauhan, namun jiwa dan semangat kita saling bertautan dan dieratkan oleh Tuhan, bersama kita melawan kemungkaran dan pandemi yang sedang melanda. Optimis dan yakin bahwa badai pasti berlalu, rintangan bisa kita hadapi, tetap patuh dengan protokol kesehatan.

Jangan putus doa sebagai senjata kita sebagai manuia untuk terus melangitkannya kepada Tuhan. Berikan ikhtiar terbaik untuk mencapai kesembuhan. Aamiin

La Tahzan, Innallaha Ma'ana - Jangan bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita.

Love you all, Pembaca setia dimanapun berada!

***

Referensi bacaan:

1 dan 2


#Tulisanke-217

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun