Jangan sekali-kali kau intip aku ketika sedih, Ry. Nanti kamu ikutan melow. Berpuisi adalah wasilahku menghanyutkan lara. Dan ketika duka telah terlepas dari rasa, dengan suka cita aku berbagi cerita denganmu.
Apa, Ry? Kau mau membisikkan sesuatu?
Hmm.. ya...ya, siap!
Setuju denganmu. Angka-angka itu adalah bonus. Tujuan utama, terus menulis, menulis dan menulis. Mengingat akan manfaat dari setiap unggahan.
Oh, Diary, kau membuatku makin sayang.
Nasihatmu kan selalu kupegang dan kujalani sebaik dan semampuku. Doakan aku bisa, ya.
Ry, yuk kita nikmati sore.
Kudapan kita hampir habis jua.
Sampai disini dulu ya ceritaku hari ini.
Ssst..tunggu yang serba pertama lagi dariku, Ry.
Kumohon, sabarlah tanpa penasaran.
Wassalamu'alaikum, my beloved Diary!