Mohon tunggu...
Siska Sepviana
Siska Sepviana Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Ekonomi Industri Wilayah Kecamatan Wlingi

26 Oktober 2020   14:26 Diperbarui: 26 Oktober 2020   14:41 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saya merupakan salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ekonomi Pembangunan akan menganalisis potensi ekonomi industri di Kec. Wlingi Kab. Blitar.

Wisata Blitar seakan tidak ada habisnya untuk dikunjungi. Selain ada wisata edukasi, wisata buatan, dan wisata sejarah Blitar juga menyimpan keindahan alam yang bisa dinikmati. Salah satu tempat menarik di Blitar adalah wisata agro Sirah Kencong yang berada di area pegunungan. Terletak pada ketinggian 1.100 mdpl (meter di atas permukaan laut). Secara administratif, perkebunan ini masuk dalam wilayah Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Wisata ini berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara XII.

Produk unggulan dari pabrik teh ini adalah teh hitam dengan merk KenTea yang berarti Kencong Tea atau teh dari Sirah Kencong. Sebagian besar produk teh hitam ini diekspor ke kawasan timur tengah. Teh hitam berbentuk bulir-bulir mirip dengan pelet berwarna hitam, dengan rasa yang unik dan berbeda dengan teh yang pada umumnya ada di pasaran. Produk teh sirah kencong ini bisa dibeli di loket masuk. Tampak kotak teh berjajar rapi dalam etalase yang bisa dijadikan oleh-oleh sepulan dari kawasan perkebunan teh ini. Jadi para pengunjung bisa mencoba kenikmatan teh ini. Cukup dengan satu sendok teh saja untuk segelas teh, karena rasa teh hitam yang cenderung sepet.

Blitar selain dikenal dengan KenTea yang berada di Sirah Kencong, Blitar juga dikenl memiliki banyak usaha rumahan atau home industry yang salah satunya yaitu industri tempe. Tempe adalah makanan yang dibuat dari kedelai yang difermentasikan menggunakan ragi tempe, kegiatan fermentasi melibatkan tiga faktor pendukung yaitu, bahan baku yang diolah (kedelai), mikroorganisme (jamur tempe) dan lingkungan tumbuh. Proses pembuatan tempe yang terdiri atas perendaman, penggilingan, pencucian, pembilasan, perebusan, dan pengemasan. Tempe yang sudah diberi ragi kemudian dikemas dan didiamkan selama 1 hari 2 hari hingga timbul jamur putih yang tumbuh di sela-sela kedelai, jamur tersebut menambah cita rasa khas dari tempe dan keberadaan jamur tersebut mempererat atau mengikat antara kedelai yang satu dengan yang lain agar memudahkan pengirisan atau pemotongan.

Bahan baku utama dalam pembuatan produk tempe adalah kedelai. Kedelai merupakan bahan dasar yang digunakan sehingga tercipta produk tempe. Penggunaan kedelai 50 kg/produksi dan menghasilkan 250 bungkus produk tempe. Maka indeks materialnya yaitu 50/250= 0,2.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun