Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Politik Demokrasi yang Sehat bagi Indonesia

21 Januari 2021   21:50 Diperbarui: 21 Januari 2021   22:02 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesuai amanah UU bahwa proses penyelenggaraan negara dilakukan melalui partai politik (Parpol), yang menentukan bentuk dan susunan pemerintahan mencerminkan suatu negara bersumber dari partai politik. Sejak menganut sistem politik demokrasi, banyak parpol bermunculan. Selama ideologi partai dan spiritnya membangun Indonesia sesuai garis dan arah yang benar, dilindungi UU.

Selanjutnya dibutuhkan kader parpol yang memiliki kualitas mumpuni dalam arti setiap kader memiliki prestasi masing-masing di bidangnya serta spirit juang yang besar namun tetap terkontrol baik agar kinerja kader parpol sejajar dan saling mempengaruhi. Jika seluruh parpol kadernya adalah orang-orang yang peduli dan bertanggung jawab (terukur) maka lebih mudah menjalankan amanah besar yang diembankan rakyat kepada mereka, otomatis politik demokrasi lebih terbuka dan menyehatkan.

Masyarakat umum yang belum minat menjadi kader parpol karena menganggap kinerja parpol belum memenuhi aspirasi mereka, dapat terus mengawal dan mengingatkan dengan memberikan masukan-masukan positif yang membangun dengan cara yang lebih tertib. Tidak dengan melemahkan seperti sikap merendahkan dan menyudutkan, karena memang selama kehidupan ada, terus belajar dan saling menginspirasi. Tidak pernah berhenti belajar menjadi lebih baik, terus membenahi diri.

Saat proses masih berjalan dan belum usai, seringkali masyarakat menganggap gagal apa yang diperjuangkan parpol, berdampak ricuh di ruang publik nasional dan kehidupan bermasyarakat berbangsa menjadi terganggu. 

Masyarakat yang terlalu vokal di media sosial (medsos) sejatinya lebih bermanfaat jika bergabung menjadi bagian dari kader parpol, turut serta membenahi parpol dari dalam lebih bermanfaat daripada berjuang sendirian dan menganggap bebas di luar. 

Pejuang adalah orang-orang yang mampu bekerja dalam tekanan, di situ seninya. Jika berhasil menggapai target/tujuannya sangat senang dan bahagia karena telah melampaui kerumitan dan tantangan yang tidak mudah serta meningkatkan kualitas diri. 

Tapi jika bebas di luar sendirian tidak ada yang mengontrol dan tidak akan kemana-mana hanya berkicau saja tiada hasil yang dituju justru sering ricuh. 

Di parpol lebih terasa perjuangannya, seperti pepatah "bersatu kita teguh bercerai kita runtuh". Dibutuhkan ketenangan dan keharmonisan agar masyarakat secara umum dapat beraktivitas, berkreatifitas, produktif dan berprestasi. Semua stakeholder/seluruh elemen bangsa harus saling dukung, saling melengkapi dan menguatkan karakternya, menikmati proses yang sehat itu adalah sebuah kesenangan dan kebahagiaan.

Strategi kompetisi berpartainya juga,  sejatinya walau tidak semua parpol berada dalam lingkaran pemerintahan namun harus tetap bersama melakukan tugas besar untuk rakyat. 

Pentingnya semua parpol menjalin hubungan baik dengan begitu lebih mudah mengetahui hal-hal apa yang bisa dijadikan peluang, mungkin peluang tersebut tidak terbaca oleh pemerintah dan diambil oleh parpol di luar pemerintahan dan dapat diperjuangkan, spirit yang dibentuk adalah turut serta menyelesaikan persoalan bangsa namun dengan cara masing-masing.

Hasilnya kinerja pemerintah maksimal, kinerja parpol di luar pemerintah juga maksimal, maka rakyat bisa merasakan hasil kerja dari semua penyelenggara negara, jadi bukan lagi tentang siapa yang kuat dan siapa yang lemah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun