Rujak buah merupakan salah satu kuliner favoritku. Apabila sampai di suatu tempat yang menjual rujak buah, maka tidak pernah akan terlewati untuk mencicipinya.
Bahan untuk rujak buah  yaitu irisan nanas, jambu air, mentimun,  mangga mengkal,  belimbing, ubi jalar, dan buah kedondong.
Irisan buah-buahan tersebut kemudian dimasukkan ke cobekan yang sebelumnya sudah digunakan untuk mengulek kacang tanah dan campuran rempah khas Indonesia, seperti pala, gula merah, garam dan cabai. Setelah buah-buah tersebut tercampur secara merata, maka langsung dihidangkan di piring dan tinggal menikmatinya.
Sensasi rasa manis, asam, asin dan pedas langsung terasa di lidah dan mengalir ke hati. Raut senang  dan bahagia akan langsung terpancar begitu mencicipi kuliner satu ini. Kebahagiaan tersebut akan semakin bertambah apabila ada panorama indah di sekelilingnya.
Berikut beberapa tempat dimana saya menikmati kuliner favoritku ini beserta pemandangan indah disekitarnya saat berkunjung ke Sabang & Maluku.
Rujak buah di salah satu tempat di Sabang
Saya tidak tahu nama jalannya. Yang pasti panorama di sekelilingnya sungguh memukau. Menikmati sepiring rujak buah dipadu dengan kelapa muda serta pemandangan indah disekelilingnya sungguh menyenangkan dan membahagiakan. Semua rasa penat yang dirasakan saat berkeliling menikmati keindahan Sabang langsung terhapus begitu mencicipi kuliner ini.
Salah satu agenda pada saat melakukan perjalanan ke Ambon  akhir tahun 2018 adalah mencicipi rujak buah di Pantai Natsepa sehingga begitu menginjakkan kaki di kota Ambon, segera menginfokan ke tour guide untuk meluncur ke Pantai Natsepa.
Deretan penjual rujak buah langsung tertangkap mata. Tanpa membuang waktu lagi, langkah kaki langsung menghampiri salah satu penjual rujak buah tersebut untuk segera memuaskan rasa.
Bahan untuk Rujak Natsepa pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan rujak buah pada umumnya, yaitu irisan nanas, jambu air, mentimun, Â mangga mengkal, Â belimbing, ubi jalar, dan buah kedondong. Yang membedakannya adalah bumbu kacang yang digunakan menggunakan kacang yang lebih banyak dan diulek dengan tekstur yang lebih kasar.
Dinamakan Rujak Natsepa karena letaknya di pantai Natsepa. Panorama pantai Natsepa menggenapi kebahagiaan saat menikmati rujak Natsepa ini.
Bumbu rujak Natsepa ini bisa dibeli dan dibawa pulang. Bahkan bisa dibeli di online shop.
Bagi pencinta pantai seperti saya, tidak ada hal yang paling membahagiakan selain berleha-leha di pantai,  mencium aroma air laut ditemani  deburan ombak dan angin sepoi-sepoi. Kebahagiaan tersebut bertambah lengkap bila bisa mencicipi sepiring rujak buah.
Momen ini melengkapi liburanku di Pantai Ngurbloat akhir Desember 2018. Tidak henti-hentinya mengucap syukur dan terima kasih atas karunia Tuhan dalam hidupku.
Pantai Batu Kapal merupakan tempat terakhir yang kami datangi dalam perjalanan ke Bandara Pattimura, Ambon.
Pada saat menuju ke Pantai Batu Kapal, mata saya langsung menangkap ada warung penjual rujak buah. Tak perlu mikir lagi, langsung memesan seporsi rujak buah dan merupakan cemilan terakhir saya di Ambon.
Yang pasti, Rujak Natsepa merupakan rujak buah yang selalu dicari wisatawan saat berkunjung ke Ambon untuk memuaskan rasa dan penasaran karena sudah terkenal dari mulut ke mulut. Â Rasa kacangnya lebih berasa dan banyak. Dan bagi saya pribadi, rujak di Sabang juga tidak kalah enaknya dengan rujak Natsepa.Â
Tertarik mencicipinya?
Selamat menikmati sisa hari Minggu.
Â
Serpong, 20 Juni 2021Â
Salam,
