Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memetik Inspirasi Menggapai Kebahagiaan, Hadirkan Senior Konselor dari Singapura

16 Februari 2021   05:00 Diperbarui: 16 Februari 2021   06:17 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Reuni BL89 via Zoom (dokpri)

Apabila ada teman yang sedang berduka, biasanya kita memberikan nasihat dan menghibur agar mereka melepaskan rasa sedih tersebut. Namun, apakah juga berlaku untuk diri sendiri pada saat kita mengalami kesulitan?

Hal ini juga berlaku bagi diri kita sendiri. Kita harus bisa melepaskan rasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri apabila mengalami suatu kegagalan baik dalam usaha ataupun hubungan dengan orang lain.

Kita perlu memaafkan diri sendiri supaya kita bisa menggapai kebahagiaan dan tidak terkukung oleh rasa bersalah yang berlebihan. Kita berhak untuk berbahagia. Jadi jangan lupa untuk menyayangi diri kita sendiri.

Yang terpenting ada keseimbangan antara menyadari kekurangan dan mengasihi diri sendiri.

Menetapkan prioritas utama untuk mencapai kebahagiaan

Setiap dari kita tentu ingin mencapai kesuksesan. Kadang apa yang kita capai jauh dari yang kita targetkan. Hal ini membuat kita terpuruk dan tidak bahagia.

Tentu  saja  bagus  punya cita-cita  tinggi,  seperti  peribahasa  yang sering  kita  dengar “ Gantungkan cita-citamu setinggi langit”, karena kalau tidak ada cita-cita tentu kita akan jalan di tempat, tidak ada daya juang dan tidak berusaha.

Tetapi kita juga harus sadar akan potensi dan kemampuan kita. Berjuanglah sesuai dengan kemampuan dan potensi yang kita miliki. Jangan bandingkan dengan orang lain karena setiap orang punya potensi dan kemampuannya masing-masing.

Senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki akan membuat kita bahagia. Dan yang pasti selalu percayakan semua yang kita lakukan dan yang akan kita gapai ke dalam tanganNya.

Hidup dalam KESEDERHANAAN

Untuk bahagia tidak butuh uang banyak. Apa yang membuat kita “bahagia”? Kadang melihat langit yang biru, mencium aroma air laut (ini gue banget 😊) , menghabiskan waktu bersama keluarga, makan makanan yang disukai, dan lain-lain, itu juga suatu kebahagiaan yang tidak sulit untuk dicapai.

Di sini saya mengucapkan terima kasih untuk Winny Lu atas inspirasinya. Inilah sisi positif dari pandemi Covid-19. Akibat pandemi Covid-19, kemajuan teknologi jadi makin terasa manfaatnya.

Tidak lupa terima kasih untuk teman-teman BL89 yang telah meluangkan waktu untuk berkumpul via zoom. Kalian semua adalah sahabat masa kecil, masa dimana semua orang ingin kembali ke masa tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun