Tempat Wisata di Kei, Maluku Tenggara

  Selain Pantai Ngurbloat yang terkenal sebagai pantai pasir putih terhalus di Asia dan kedua di dunia setelah Hawai serta Pulau Bair yang merupakan Raja Ampatnya Maluku Tenggara, maka berikut beberapa tempat wisata di Kei yang kami kunjungi di hari ke 3 kami di sana, 24 Desember 2018:

Pantai Ngurtafur

https://backpackerjakarta.com/pantai-ngurtafur-pantai-terindah-di-maluku-tenggara/

dok pribadi

Kami berangkat ke Pantai Ngurtafur dari dermaga Pantai Ngurbloat pada pagi hari.  Pada saat itu air sedang surut sehingga kami berjalan kaki sampai ke tempat perahu yang sedang menunggu kami. 

Setiba di perahu, perahu pun di dayung menjauh. Mesin perahu belum bisa dinyalakan karena airnya masih surut. Sesekali terdengar gesekan antara karang dengan perahu. Aduh.... sayang sekali, pasti banyak karang yang rusak akibat gesekan tersebut. Oya...ternyata dekat dermaga Pantai Ngurbloat terdapat spot yang bagus untuk snorkeling, terdapat banyak karang di sekitar sana.

Pantai Ngurtafur artinya Pantai Pasir Timbul (Ngur=Pasir & Tafur=Timbul). Pantai Ngurtafur berada di Pulau Woha, tepat di depan Pulau Warbal. Pulau Woha memiliki pantai berpasir putih yang memanjang tanpa putus hingga 2 km  ke tengah lautan. Padanan pasir putih halus, dengan birunya langit dan laut hijau toska, sungguh membuat kita jadi terpesona dengan keindahan ciptaanNya.

Sebaiknya membawa drone kalau ke Pantai Ngurtafur. Keindahan pantai Ngurtafur ini akan kelihatan jelas jika di foto dari ketinggian. Akan kelihatan dengan jelas pantai pasir putihnya yang membelah lautan sampai ke pulau-pulau kecil yang terdapat di sana, meliuk-liuk seperti ular putih.  Sejauh mata memandang, kita akan melihat hamparan pasir putih dengan kanan kirinya merupakan lautan luas dengan air lautnya yang jernih.

PULAU OHOIEW

Pulau Ohoiew terletak di depan Desa Ngilngof yang dapat ditempuh dengan speed boat dengan jarak tempuh kurang lebih 10menit dari dermaga Pantai Pasir Panjang.

Setelah foto-foto sebentar di Pantai Ngurtavur, akhirnya kami menuju ke pulau Ohoiew, tetapi kami tidak singgah di pulau tersebut. Di tengah laut, perahu  berhenti dan kami segera meloncat turun untuk melihat keindahan bawah lautnya.  

Dok pribadi

dok pribadi

Dok pribadi

dok pribadi

GUA HAWANG

Gua yang terletak di desa Letvuan merupakan kolam air tawar yang dalam yang sangat indah dengan pantulan sinar matahari. Gua Hawang terdiri dari dua liang yang dihubungkan oleh sungai bawah tanah. Jadi bagi yang mau, bisa menyelam sampai ke gua satunya lagi.

Setelah sampai di Gua Hawang, kami menyempatkan diri sebentar untuk menikmati makan siang yang sudah disiapkan pada saat berangkat dari penginapan. Selesai makan siang, tanpa membuang waktu kami segera menceburkan diri untuk berenang di Gua Hawang tersebut. Airnya dingin banget dan jernih. Kita bisa melihat ke dasar kolam saking beningnya.

Jalan menuju Gua Hawang (dok pribadi)

Tampak Gua Hawang di depan mata (dok pribadi)

Bawahnya kelihatan jelas saking jernihnya (dok pribadi)

Airnya dingin dan jernih (dok pribadi)

BUKIT MASBAIT

Bukit Masbait adalah bukit tertinggi di pulau Kei Kecil yang berada di desa Ohoi Kelanit. Di bukit ini pada saat Paskah sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan ibadah jalan salib bagi umat Katholik. 

Jalannya menanjak naik dengan sisi kanan kiri yang ditumbuhi pepohonan. Tidak terasa berjalan ke atas bukit Masbait karena pemandangan di sisi kanan kirinya yang indah. Tetapi keringat tetap bercucuran karena tidak terbiasa berjalan jauh apalagi dengan jalan yang menanjak tersebut :)

Sampai di atas bukit  terdapat Patung Yesus Memberkati yang bisa berputar sesuai arah angin yang merupakan hadiah dari Paus Yohanes Paulus II. Pemandangan dari atas bukit Masbait sungguh indah. Dari sini kita bisa melihat keindahan pemandangan pulau-pulau kecil yang terhampar dari kejauhan. Dan merupakan spot yang menarik untuk menyaksikan matahari terbit dan tenggelam. 

Bukit Masbait memang berada di desa yang mayoritas beragama Katholik.  Tetapi di jaga bersama oleh masyarakat yang beragama Kristen dan Non Kristen. Dan dari berbagai sumber yang saya baca, bukit Masbait ini dikelilingi oleh tiga desa yang penduduknya memiliki agama yang berbeda, namun mereka menjaga bukit Masbait ini bersama-sama tanpa memandang agama. Makanya Bukit Masbait ini dianggap sebagai simbol toleransi di Kepulauan Kei.

dok pribadi

dok pribadi

dok pribadi

dok pribadi

dok pribadi

Pemandangan dari bukit Masbait (dok pribadi)

Bukit Masbait menjadi penutup perjalanan kami di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara (22-25 Desember 2018), karena tanggal 25 Desember 2018 jam 06.00 waktu setempat kami sudah terbang dari Langgur ke Ambon.

Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi yang merencanakan untuk berkunjung ke Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

Jakarta, 11 Januari 2019
Salam,
Sisca Dewi