Kata siapa mahasiswa tugasnya belajar, nugas, kepanitiaan, dan ulangi. Hidup cuman sekali, kalau mati muda, lalu yang menikmati hasil kerja keras kita siapa nanti? Lagi ngapain nih sekarang? Jangan bilang, yang baca ini lagi tiduran sambil sesekali scroll media sosial memantau perkembangan teman-teman lain yang lagi asyik berlibur? Ya walaupun disisi lain, memang masih ada tugas yang numpuk, deadline yang mengerikan tapi tingkat stress terus naik. Kalau gak diobatin dengan sedikit liburan sepertinya akan segera kena masalah mental. Tapi tenang aja, kali ini aku mau ajak teman-teman untuk tau tips n trik bagaimana aku berlibur versi low budget ala Mahasiswa.Â
Tapi, tunggu dulu! Siapa bilang liburan itu harus mahal? Siapa bilang dompet tipis menghalangi jiwa petualang kita? Setelah melakukan beberapa "ekspedisi" hemat di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak bersahabat, aku menemukan bahwa liburan yang berkesan justru seringkali datang dari kreativitas, bukan dari tebalnya dompet. Yaudah daripada nunggu lama, yuk kita bahas.
Langkah pertama: Menjadi Pemburu Promo, Bukan Korban Deadline
Ini jurus dasar yang paling sakti. Waktu itu emas, apalagi buat mahasiswa yang deadline-nya nggak ada habisnya. Jangan asal jalan, tapi jalan di waktu yang tepat. Coba deh, perhatikan kalender akademik. Selain long weekend atau libur semester, weekdays (Senin-Kamis) itu adalah waktu emas. Harga tiket masuk, penginapan, bahkan kafe di tempat wisata biasanya lebih murah dibanding Sabtu-Minggu.
Ingat ga kemarin pas 17 Agustus? Banyak banget tempat yang kasih diskon spesial, bahkan gratis! Itu adalah momen yang sayang banget kalau cuma dipake buat turu di kosan. Kalau aku di tanggal 17 agustus kemarin cuman ngeluarin uang 80 perak untuk ongkos naik krl, mrt dan lrt loh.. bahkan saat aku ke tmii dan jajan beberapa kali hanya keluar 30 ribu untuk satu hari itu, sudah termasuk makan siangnya. Keren gak sih kalau bisa memanfaatkan momen yang ada dengan baik?
Pro-tip dari aku: Aktifin notifikasi aplikasi Traveloka, Tiket.com, atau yang sejenisnya. Mereka sering banget lempar flash sale tiket kereta di tengah malam. Siapkan diri, dan tunjukkan keahlianmu untuk mengambil kesempatan yang ada, siapa tahu besok kamu udah bisa cuss ke Bandung dengan harga kaki lima!
Langkah kedua: Daripada membayar orang untuk menyusun rencana perjalanan dibalik kata paket wisata, mending gunakan kemampuan untuk menyusun sendiri.
Lupakan paket wisata "all-in" yang biasanya ditujukan buat keluarga. Buat kita, mahasiswa, merencanakan jalan-jalan sendiri itu jauh lebih cuan dan bebas! Kenapa? Karena kita punya kendali penuh. Mau makan di warung legendaris yang harganya Rp15.000? Boleh. Mau naik angkot berkeliling sambil nyanyi-nyanyi? Silakan. Mau tiba-tiba mampir ke spot foto yang lagi viral karena lihat di Reels? Bisa banget! Atau mau singgah dulu ke rumah teman? Gak ajahh!
Dengan susun sendiri, kita bisa alokasikan uang untuk hal yang kita suka, bukan buat bayar jasa yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhin. Ya, mungkin butuh effort lebih buat browsing, tapi percayalah, hasilnya akan jauh lebih memuaskan.
Langkah ketiga: cukup ekstrem sih, yaitu pilih teman yang sevisi.
Ini poin terpenting, guys! Liburan bareng teman itu seru dan pastinya hemat (bisa patungan bensin, sewa villa, dll). Tapi... pastin teman-teman kamu itu sefrekuensi. Pernah nggak sih, aku udah niat banget pengen hemat, tapi ada satu teman yang tiba-tiba ajakin makan di restoran yang harga minumannya aja setengah dari uang jajan kamu sehari? Atau ngajakin beli kopi kekinian yang harganya bikin dompet bergetar?