Mohon tunggu...
Sirojudin Mutawali
Sirojudin Mutawali Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ironi Sikap Manusia terhadap Lingkungan Alam

5 Desember 2020   21:10 Diperbarui: 5 Desember 2020   21:15 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan jadi isu penting yang perlu diperhatikan dunia, khususnya di Indonesia. Seiring dengan merebaknya pendirian bangunan, lingkungan akan terancam rusak. Imbasnya, hal ini akan mengundang datangnya bencana alam. Selain itu, kemurnian alam akan hilang.

Sebenarnya bukan bangunan yang menjadi musuh lingkungan. Kita sebagai manusia lah yang menjadi musuh utama alam. Sebab, berdirinya bangunan karena adanya upaya dari manusia. Udara yang semakin panas menjadi bukti acuhnya manusia terhadap alam. Lebih menyakitkan lagi, keadaan ini semakin sulit dikendalikan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa rendahnya kesadaran manusia dalam menjaga alam, sehingga patut dipertanyakan. Bahkan dapat disebutkan manusia gagal menjaga alam. Mulai dari aktivitas terkecil seperti membuang sampah, sampai dengan eksploitasi alam melalui penebangan pohon, pengerukan tanah, dan penambangan. Semua kegiatan itu terlihat bebas seolah sumber daya alam tidak akan habis.

Menjaga alam seharusnya mudah untuk dilakukan. Hanya saja, sifat egoisme manusia sulit ditaklukkan. Perlu kesadaran diri bertanggungjawab atas lingkungan. Maka dari itu, sikap ini harus ditumbuhkan sejak dini agar generasi selanjutnya memahami pentingnya menjaga alam.

Terdapat tiga faktor lingkungan yang dapat memperbaiki keadaan saat ini, yaitu lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Ketiga faktor itu saling berkaitan karena memiliki akses dalam pembentukan sikap manusia. Sehingga ketiganya menjadi penentuan keberhasilan program tersebut.

Pemerintah dalam kondisi ini harus segera memposisikan diri agar isu lingkungan yang semakin meresahkan dapat ditangani. Mungkin selama ini pemerintah sudah meluncurkan terkait dengan program perencanaan pemulihan dan pentingnya menjaga lingkungan. Sikap itu akan lebih terasa mendorong apabila pemerintah juga menjawab keresahan rakyat dengan menjalani program lingkungan tersebut.

Ketika melihat pemerintah menjalani program, masyarakat pun akan mengikutinya. Tentu dibarengi dengan sosialisasi guna pemahaman program lingkungan dapat dimengerti oleh masyarakat. Dampaknya, masyarakat akan menjalani hal yang sama yaitu menjaga lingkungan serta memulihkan lingkungan yang sudah terlanjur rusak.

Keduanya, antara pemerintah dan masyarakat harus mempunyai tujuan satu. Pada pemerintah misalnya, mereka sebagai pengelola negara harus menjalankan hak kekuasaannya sesuai dengan perlindungan terhadap alam, melalui program dan perizinan. Sedangkan dalam lingkungan masyarakat, kita harus saling mengingatkan dan menyadari betapa bahayanya dampak yang akan ditimbulkan jika persoalan ini tidak dihadapi dengan serius. Sehingga tugas manusia sebagai penjaga alam dapat diterapkan seutuhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun