Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kompos Manusia, Menuju Peradaban Ramah Lingkungan (?)

20 Januari 2023   02:50 Diperbarui: 20 Januari 2023   02:52 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pengomposan jasad manusia di Recompose/Pexels

Dahulu, orang yang telah tiada dihormati keberadaanya semasa hidupnya, maka tidaklah aneh ritual dan tata cara menghargai jasad manusia dilakukan, meskipun dibakar dan di hanyutkan. Menandakan bahwa orang tersebut sudah tidak memiliki urusan apapun lagi dan dibiarkan melanjutkan di kehidupan selanjutnya.

Oleh karena itu, manusia semakin berfikir maju mengahadapi tantangan, seringkali lupa ada etika yang perlu dijaga dan dirawat. Publik juga mungkin saja mengasumsikan penemuan ide kompos manusia relatif menyokong industri menciptakan monopoli jasad baru.

Alih-alih menjadikan manusia setelah mati agar ramah lingkungan, tidak bisa dikatakan mutlak. Bahkan menurut para uskup New York, bbc.com, mengatakan ide ini memberikan kesan jasad manusia seperti "limbah rumah tangga" . Kemungkinan trial and error ide kompos manusia berpeluang smenjawab tantangan atau menghancurkan peradaban.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun