Desa adalah wilayah yang letaknya jauh dari keramaian kota, masih alami, dan sebagian besar arealnya dimanfaatkan untuk persawahan, ladang, perumahan, atau kebun penduduk. Sebagian besar penduduk desa bekerja di sektor pertanian.(https://www.niatku.com/2019/08/pengertian-desa-dan-struktur-ruang-desa.html)
Desa menjadi sangat menarik diperbincangkan saat ini. Setelah puluhan tahun terlupakan karena proses pembangunan yang terdesentralisasi maka Desa menjadi primadona  wilayah terkecil yang kini jadi perhatian setelah pemerintahan Jokowi dengan dana desanya.
Konsep perubahan dari desa sebagai wilayah pinggiran sebagai konsep Nawacita diturunkan dalam berbagai kebijakan, regulasi dan aksi yang mendorong desa agar berkembang. Selama ini konsep pembangunan yang Top Down dirubah menjadi Bottom -- Up bahwa desa sebagai basis dari mayoritas wilayah Indonesia harus menjadi perhatian.
Salah satu aksi yang saat ini sangat gencar adalah tentang Desa Proklim yang menjadi program prioritas pemerintah. Dengan target 20.000 desa Proklim, kementerian membangun sinergi dengan semua pihak untuk menerapkan desa Proklim.
Dan ini sangat cocok dengan program Adira Finance tentang mempromosikan Desa Wisata. Satu dan yang lain saling tersambung
Dimana Sinerginya?
Mendorong Kelembagaan di Desa Sebagai Partisipasi Warga Â
Dalam konsep Desa Proklim ,beberapa upaya menjaga lingkungan  dilakukan secara berkelanjutan oleh warga.  Kelembagaan menjadi penting di desa seperti kelompok, paguyuban, atau UMKM. Tentu dalam desa wisata Adira Finance, ini juga harus menjadi perhatian. Kelembagaan yang terbentuk di desa akan menjadi pilar, pendorong dan yang secara strategis memikirkan keberlanjutan wisata desa. Karena wisata yang mengandalkan individu, tanpa ada kelompok penggerak pasti lebih berjangka pendek. Jadi organisasi di desa apapun bentuknya perlu diwadahi, dikembangkan dan dimotivasi.
Desa Yang Mempromosikan Keseimbangan EkologiÂ
Proklim mempromosikan berbagai komponen alam seperti sungai, danau, hutan liar, pertanian dan usaha kebun yang ramah lingkungan. Tentu sangat bersinergi dengan konsep desa wisata berbasis pada potensi lokalnya dengan tidak mengeksploitasi alam berlebihan. Konsep ramah lingkungan, ramah iklim, bertani organik/alami harus menjadi sinergi satu dengan yang lain. Misalnya mengembangkan konsep kebun jeruk yang organik atau alami. Tidak menggunakan pupuk kimia sintesis berbahaya dalam mengembangkan desa wisata yang sehat. Dimana pangan yang dihasilkan bukan dari hasil penggunaan bahan kimis sintesis berbahaya tetapi merupakan pangan lokal sehat dan aman.
Desa Proklim dan Desa Wisata Yang Mempromosikan Keramahan di atas segalanyaÂ