Kepergian memang selalu membawa luka
Apalagi itu tentang seseorang yang setiap hari selalu bersama
Kutahu kesempurnaan hanya milik yang Kuasa
Tetapi sebuah kotak Pandora adalah milik sang penguasa
Saat tetes keringat menjadi debu yang menguap
Cekikikan para mereka penjaga kehormatan
Akulah sang pecundang yang bersembunyi di balik harmoni
Pecundang yang diam saat kaki terpijak dan lebam membiru
Saat gula-gula dan rupa-rupa kelezatan capital berhuru-hara depan mata
Pernahkah aku jadi pemenang?
Akulah yang kalah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!