Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ciri-ciri Orang yang Tidak Dewasa Secara Emosional

20 Maret 2017   16:19 Diperbarui: 21 Maret 2017   02:00 2985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nicholas Rose

Ketidakdewasaan melanda jagat raya ini. Tidak hanya lazim pada masyarakat awam. Tapi, juga para tokoh dan aktor yang kerap muncul di layar kaca atau televisi. Sebetulnya, tidaklah terlalu rumit menakar ketidakdewasaan. Pasalnya, kita sebagai manusia berhubungan dengan orang lain. Jadi, karakter kita sehari-hari dapat menunjukkan ketidakdewasaan itu. Yang saya maksud ketidakdewasaan di sini dalam bentuk rohani. Bukan tampilan fisik.

Jadi, indikator apa yang menunjukkan ketidakdewasaan seseorang? Pria-wanita dalam hal menunjukkan emosional, bisa sedikit agak berbeda cirinya sesuai dengan kecenderungan. Begitupun secara umum, inilah di antara kriteria yang dapat diajukan:

Sumber: Michael Emmanuel
Sumber: Michael Emmanuel
Pertama, sikap tidak bertanggung jawab. Bertanggung jawab berarti menyadari akibat baik maupun buruk perbuatannya. Bertanggung jawab berarti menyadari pilihan hidup. Bukan orang lain. Bukan determinan genetik, sosiologis, dan geografis -yang menentukan sikap. Bertanggung jawab, tidak akan menyalahkan orang lain dan lingkungan. Tidak akan berdalih atas kelemahan menjadi salah orang lain, kambing hitamnya. Jadi, orang yang mengelak tanggung jawab. Cenderung menyalahkan orang lain dan lingkungan merupakan ciri orang yang tak bertanggung jawab.

Kedua, sikap angkuh dan kasar. Meski pria-wanita mengekspresikan emosi kesombongan dan kekasaran berbeda. Umumnya, kesombongan sebagai tanda kelemahan. Sebagaimana juga kekasaran menggapai tujuan merupakan bukti ketidakdewasaan seseorang. Dengan berlaku kasar, mereka merasa memperoleh tuntutan. Sikap demikian, mirip dengan anak umur empat tahunan, yang merengek-rengek demi permintaan.

Misalnya premanisme. Tapi, bahkan mereka itu tak dapat menahan tusukan duri kecil, suntik dokter, bahkan penyakit kecil membuatnya menjerit-jerit. Itulah tanda ketidakdewasaan orang yang berlaku kasar.

Sikap egois berlebihan merupakan tanda kerapuhan dan kerentahan mentalitas. Ia, ingin menarik perhatian orang lain pada dirinya. Pada saat yang sama merendahkan orang lain, terhina.

Banyak sekali orang yang bersikap kasar di televisi. Dengan mencemooh atau menggeledeki orang lain sebagai hiburan. Juga, tanda tak dewasa.

Ketiga, sikap lebih suka menerima daripada memberi. Manusia yang selalu memosisikan diri pada pihak penerima merupakan contoh ketidakdewasaan. Malahan, anak-anak saja gemar memberi, sedangkan sebagian orang dewasa enggan sekali. Sikap tamak, kikir, dan mubazir merupakan tipe orang yang tak dewasa. 

Keempat, mereka yang melanggar moralitas kepatutan juga karena ketidakdewasaan. Apalagi kalau mereka terlibat aksi kriminalitas. 

Sebaliknya, dengan membolak kriteria di atas. Inilah ciri orang yang menuju dewasa lebih bertanggung jawab dalam arti luas, bersikap tawakal dan tawaduk, dan berderma. Jadi kualitas seperti hormat, baik hati, rendah hati, pasrah kepada Tuhan, toleransi, pemaaf, dermawan merupakan predikat orang dewasa, secara emosional. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun