Mohon tunggu...
Fachrur Rozi Nasution
Fachrur Rozi Nasution Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

>> Saya hanya lah kumpulan Hari - hari yang sesungguhnya jika hari berkurang maka berkurang juga umur saya. >> Saya sering menghabiskan waktu di depan layar laptop berjam-jam untuk online dan atau membaca ebook. >> Founder & CEO https://tokoandalan.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Bupati Saja Dilarang Masuk !

25 Juni 2012   15:56 Diperbarui: 25 Mei 2018   06:37 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Salam kompasiana…

Beberapa minggu yang lalu saya di undang untuk mengikuti workshop yang bertema “membuat film documenter & lingkungan hidup”.  Awalnya saya kurang berminat untuk mengikuti workshop ini, sekalipun posisi saya sebagai undangan. Dan tentunya sebagai undangan akan mendapatkan fasilitas VVIP tanpa bayar. kurang tertariknya saya di karenakan saya merasa pembahasannya nantinya bukan dalam bidang jurusan yang saya ambil. Beda bangat jika ada seminar/workshop yang berbau IT biasanya saya dengan semangat akan mendaftarkan diri untuk ikut serta dalam seminar/workshop tersebut. meskipun saya harus merogoh gocek untuk membeli tiket masuk seminarnya.

Saya sedikit berminat karena kebetulan saat itu saya tidak mempunyai kegiatan. Jadi, jauh didalam pikiran saya berkata: “dari pada nganggur mending ikut aja, siapa tau dapat teman baru”. Maka dari itu dengan sedikit paksaan buat diri ini saya melangkahkan kaki untuk menuju ruang workshopnya. Seperti pada umumnya, saat hendak masuk saya diharuskan mengisi absen kehadiran dan menujukkan kartu undangan yang saya dapatkan.

Setelah selesai urusan tersebut, saya langsung masuk kedalam ruangan workshop dan berbaur dengan peserta yang lain. Tak lama kemudian acara workshopnya pun di mulai. Pemateri pertama menjelaskan lingkungan, Berbagai macam tentang lingkungan di presentasikan di hadapan para peserta yang hadir dalam workshop tersebut. di awal perkenalannya saya langsung tertarik dengan hal yang di bicarakan oleh pemateri pertama. Karena beliau waktu itu menjelaskan bahwa dia S2 dan S3 di jerman (salah satu Negara impian yang ingin saya tuju untuk Study S2 kelak. Aminkanlah kawan kompasioner tentang impian saya itu. J).

Setelah selesai pemateri pertama, langsung di lanjut oleh pemateri kedua. Pemateri kedua ini adalah salah satu aktifis lingkungan hidup yang berasal dari Gresik. Pemateri kedua ini juga tidak kalah hebat dalam mempresentasikan lingkungan dihadapan para peserta yang hadir.

Pemateri kedua ini menjelaskan bahwa sesungguhnya alam dan sekitarnya (Gresik) sudah sangat hancur bangat. Hal ini di karenakan di banyaknya pabrik-pabrik besar yang beroperasi di Gresik. Contohnya: Semen Gresik, dll.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa bahan dasar dari semen itu adalah dari batu kapur, dan batu kapur itu oleh pengelola perusahaan Semen itu selalu mengambilnya di gunung. Dan jika ini terus berlanjut, maka bisa di pastikan akan sangat merusak lingkungan kabupaten Gresik.

Yang lucu adalah ketidak berdayaan pemerintah setempat untuk mengantispasi kerusakan lingkungan akibat dari berbagai macam pabrik yang ada di gresik. Bahwa bupati yang mempunyai wewenang dan sebagai orang nomor satu di kabupaten gresik tidak mampu untuk melindungin asset alamnya. Bayangkan saja kawan… Seorang bupati saja tidak di perbolehkan oleh yang punya pabrik untuk masuk ke Pabriknya. Dengan alasan tidak ada surat tugas atau semacamnya.

Dan sesungguhnya banyak lembaga/orang yang pengen meneliti ulang limbah pabrik yang sebelumnya oleh pabrik-pabrik tersebut mengatakan bahwa pengelolaan pabrik dan limbahnya sesuai standar yang telah di tetapkan. Namun oleh lembaga/orang tidak terlalu yakin dan pengen meneliti ulang. Akan tetapi oleh pihak perusahaan melarang mereka mengambil sample sekalipun sudah ada surat permohonan izin.

Dan ternyata juga, banyak pabrik-pabrik atau perusahaan-perusahaan yang tidak menizinkan orang lain untuk masuk kepekarangan atau Cuma sekedar berphoto-photo. Dan biasanya oleh perusahaan akan menindak tegas buat siapa aja yang memfoto perusahaan atau pabrik tersebut.

Jauh di dalam hati ini saya merenung, bagaimana mungkin pemerintah itu bisa pro rakyat jika berhadapan dengan kajahatan korporasi ini nyalinya tidak ada. Semoga kedepannya para pemimpin-pemimpin bangsa ini adalah orang-orang yang tegas dan lantang meneriakka pro rakyat dan tolak korporasi global pembunuh darah dingin.

Wallahu’alam


By: Founder & CEO Tokoandalan.com


Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun