Mohon tunggu...
Jhon Sinurat
Jhon Sinurat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nama aku Sinurat John, teman-teman suka panggil aku bung Nurat. Aku orangnya simple, apa adanya, pemalu, rendah hati, dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Deal Politik dengan Para Koruptor

6 Januari 2012   04:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nazaruddin, Gayus, dan ntah siapa lagi adalah termasuk koruptor-koruptor muda kelas kakap. Sekarang mereka sudah dalam proses pengadilan, jadi mari sejenak kita melupakan kemarahan kita atas mereka-mereka ini – karena mungkin udah kebal telinga mereka dengan segala caci maki kita, kemarahan kita.

Sekarang saatnya kita berandai-andai. Saya pribadi gak tau pasti berapa sebenarnya nilai kekayaan para koruptor tersebut – tentang berapa nilai materi yang mereka dapatkan dari hasil berkorupsi ria. Tapi saya yakin ada banyak uang yang terlibat, dan sebagian besar uang-uang ini yang dilarikan ke luar negeri.

Nah, seandainya bisa sekarang yang penting adalah bagaimana mengusahakan supaya para koruptor ini dapat mencuci uang kembali membawa masuk uang uang haram tersebut balik ke indonesia. Menarik uangnya kembali dari Singapura, atau dari bank bank manapun di luar negeri sana. Dengan prinsip “saling menguntungkan” aku rasa bisa saja pengadilan membuat deal dengan para koruptor, contoh diatur suatu kesepakatan misalnya hukuman dikurangi dengan imbalan uang-uang yang disimpan di luar negeri itu harus dibalikin ke Indonesia.

Dengan uang haram ini, yang disimpan di luar negeri itu, lapangan-lapangan kerja baru bisa menciptakan di Indonesia. Uang para koruptor itu, bisa saja membeli kembali pabrik-pabrik yang berbasis SDM (Sumber Daya Manusia) untuk dioperasikan kembali. Atau uang-uang para koruptor yang banyak parkir di luar negeri itu diputarkan untuk membangun infrastructure yang lebih baik lagi, yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Kalau saja deal tersebut dapat dilaksanakan, berapa banyak lapangan kerja yang akan terbentuk dan artinya berapa banyak mulut manusia yang tertolong.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun