4. Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan di sisi Allah.
Dari doktrin-doktrin teologi Murji'ah yang dikemukakan oleh W. Montgomery Watt, Abu 'A'la Al-Maududi, Harun Nasution dapat kita simpulkan bahwa doktrin-doktrin Murji'ah sebagai berikut:
 1. Penangguhan hukum atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, dan Musa al Asy 'ary yang terlibat tahkim.
 2. Iman itu adalah tashdiq ( pembenaran ) saja, atau pengetahuan hati atau ikrar.
 3. Amal tidak masuk dalam hakekat iman dan tidak masuk dalam bagiannya. Mereka ( Murji'ah) berkata "iman adalah membenarkan dalam hati atau membenarkan dalam hati dan di ungkapkan dengan lisan. Adapun amal, menurut mereka merupakan syarat kesempurnaan iman saja dan tidak masuk di dalam pengertian iman. Barangsiapa yang membenarkan dengan hatinya dan mengucapkan dengan lisannya, maka dia adalah seorang beriman yang sempurna imannya menurut mereka, walau dia telah meninggalkan perbuatan--perbuatan yang berupa meninggalkan kewajiban, mengerjakan keharaman, dia berhak masuk surga meskipun belum beramal kebaikan sama sekali. Menetapkan atas hal itu ketetapan--ketetapan yang bathil, seperti : membatasi kekufuran dengan kufur takdzib (kufur bohong) dan menganggap halal hanya dengan hati." (Majmu' Fatawa Al Lajnah Ad Daimah).Â
4. Orang yang bermaksiat dikatakan mukmin yang sempurna imannya. Sebagaimana sempurnanya tashdiq di akhirat kelak tidak akan masuk ke neraka. Bahkan perbuatan kafir dan zindiq tak sedikitpun membahayakan keimanan seorang muslim.Â
5. Manusia pencipta amalnya sendiri dan Allah tidak dapat melihatnya di akhirat nanti (ini seperti faham mu'tazilah).Â
6. Sesungguhnya imamah ( khalifah ) itu boleh datang dari golongan mana saja walaupun bukan dari Quraisy.Â
7. Iman adalah mengenal Allah secara mutlak, dan bodoh kepada Allah adalah kufur kepada--nya.