Mohon tunggu...
Sintia Delvianti
Sintia Delvianti Mohon Tunggu... Penulis - Islamic Banking - UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Researcher about Macroeconomics | Sharia Economics and Finance | Financial Technology

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pentingnya Pemahaman Financial Literacy bagi Generasi Z di Era Digital

28 April 2023   16:17 Diperbarui: 28 April 2023   16:31 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Financial from canva editing

Literasi keuangan adalah suatu rangkaian proses atau kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) konsumen maupun masyarakat agar mereka mampu mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Literasi keuangan kini bukan lah sekadar tentang cara berhemat, menabung, dan berinvestasi saja. Dengan demikian, masyarakat mendapatkan bekal edukasi yang memadai dan mencukupi untuk mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhan finansial mereka sehingga mereka bisa memberikan manfaat yang lebih besar. Dalam konteks literasi keuangan, pengetahuan (knowledge) mencakup pemahaman mengenai berbagai hal yang terkait dengan masalah keuangan seperti pengenalan mengenai lembaga jasa keuangan, apa saja produk dan jasa keuangan, fitur-fitur yang melekat pada produk dan jasa keuangan, manfaat dan risiko dari produk dan jasa keuangan, serta hak dan kewajiban sebagai konsumen pengguna jasa keuangan.

Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan kemampuan dan keterampilan (skill) mendasar tentang cara menghitung bunga, hasil investasi, biaya dan risiko agar lebih memahami bahwa semua produk dan jasa keuangan bukan hanya semata-mata memberikan keuntungan saja, melainkan juga memiliki risiko dan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh konsumen. Lebih lanjut, pengetahuan dan keterampilan mengenai lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan belumlah lengkap jika tidak disertai dengan keyakinan (confidence) bahwa uang yang disimpan atau dikelola di lembaga jasa keuangan dilakukan dengan baik dan benar sehingga masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan hilang. Pengetahuan tentang konsep finansial teknologi (financial technology atau fintech) juga sangat esensial bagi semua orang. Potensi pasar fintech di Indonesia masih sangat besar peluangnya dan kini masih dalam tahap perkembangan.

Generasi Z merupakan generasi yang didefinisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1998 sampai 2010. Dimana generasi ini generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Disebut juga i-Generation, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Generasi milenial yang sedang berada di masa produktif memang butuh literasi finansial. Namun, generasi Z pun tak kalah membutuhkannya. Generasi ini merupakan tech enthusiast yang kesehariannya tak bisa lepas dari internet. Oleh karena itu, literasi finansial berkonsep modern penting sekali untuk mengedukasi generasi Z.

Berikut ada 4 manfaat serta pentingnya literasi keuangan bagi generasi z saat ini yaitu:

1. Belajar Mengelola Finansial Sejak Dini

Dahulu, generasi kita mungkin terbiasa diajari menabung sejak kecil. Namun, lain halnya dengan generasi Z. Faktanya, kita tak harus punya banyak uang bila ingin mulai berinvestasi. Dengan uang jutaan rupiah pun kita bisa mengajukan diri sebagai investor melalui peer to peer lending. Jadi, generasi Z memang patut belajar mengelola finansial sejak dini dengan cara yang kekinian. Sebagian tabungan bisa dialokasikan untuk berinvestasi secara online. Nilai uang yang diinvestasikan akan lebih cepat bertambah dibandingkan menabung secara konvensional.

2. Terhindar dari Penipuan Berkedok Maraknya Berinvestasi 

Penipuan berkedok investasi online memang semakin marak. Namun, hal tersebut sebenarnya bisa diminimalkan jika kita punya pemahaman yang baik tentang konsep investasi. Generasi Z wajib mempelajari investasi online sedari dini. Karena pemahaman tersebut akan membantu generasi Z terhindar dari penipuan berkedok investasi. Di tahun-tahun mendatang, perkembangan fintech pasti semakin pesat. Sehingga generasi Z wajib mengimbanginya dengan literasi finansial yang memadai.

3. Membantu Orang Tua yang Sedang Membutuhkan Dana

Karakteristik generasi Z yang lebih mahir untuk urusan teknologi menjadi harapan bagi para orang tua yang gaptek. Iya, para orang tua yang bekerja atau berbisnis di sektor informal kerap kesulitan mengajukan pinjaman uang ke bank. Padahal, masalah pinjaman tersebut bisa diselesaikan dengan memanfaatkan peer to peer lending. Para generasi Z secara tak langsung berkewajiban memberikan informasi kepada orang tua mengenai fintech dengan bahasa yang sederhana. Karena edukasi terbaik memang harus dimulai dari lingkup keluarga. Nyatanya, bukan cuma orang tua kok yang bertugas mengajari anak. Justru anak-anak yang lebih menguasai teknologi juga patut berbagi ilmu dengan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun