Dalam ajaran kristiani kita diajarkan untuk memiliki kasih dan menaruh kasih itu juga kepada orang lain, dan  tentu hal ini juga diajarkan oleh semua agama di dunia.Â
Mengutip  dari beranda tampang.com, Kasih adalah  suatu tindakan yang bisa menciptakan suatu keharmonisan,  kedamaian, serta hubungan sosial yang baik diantara sesama. Dari definisi tersebut kita bisa melihat bagaimana keberadaan kasih itu penting dan bisa menjadi suatu jembatan bagi kita sesama manusia untuk saling mengaasihi. Hal ini tentu berlaku pula dalam dunia sosial media terutama berkaitan dengan cancel culture ini, dimana kita sebagai netizen atau pengguna aktif media sosial seharusnya bisa menaruh kasih kepada  sesama kita manusia yang mengalami suatu permasalahan dengan memberi pesan positif atau menyampaikan kritik kita dengan baik dengan melihat dari berbagai sudut pandang meskipun orang tersebut bersalah dan membuat kita marah, geram, dan menyalahkan perbuatannya namun, disinilah kasih dan hati nurani kita sebagai sesama manusia juga berperan untuk mengasihi.
Dalam kisah alkitab, cancel culture ini juga dialami oleh seorang perempuan yang kedapatan berzinah dan dia kemudian dihujat lalu akan dihukum dengan dirajam oleh masyarakat karena dianggap telah melakukan dosa besar sehingga harus dihukum namun, Yesus pada waktu itu berkata siapapun yang tidak pernah melakukan dosa akan mendapat giliran pertama untuk melempari wanita itu dengan batu dan akhirnya orang-orang kemudian pergi satu-persatu dari situ dan wanita itu tidak jadi dirajam dengan batu.Â
Sejalan dengan cerita tersebut disini Tuhan memperlihatkan bagaimana kuasa kasih berperan menyelamatkan seseorang dan memberinya kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Kita dapat belajar dari cerita ini bahwa kita juga dapat mengasihi sesama kita manusia tanpa harus cepat  menghakimi dan memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk memperbaiki dirinya dan menyelasaikan masalahnya.Â
Karena kita semua pasti pernah berbuat dosa dan kesalahan namun melalui kasih kita bisa menyelesaikan permasalahan dan diberi kesempatan untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Jadi, dalam menyikapi isu cancel culture ini marilah kita menjadi netizen yang bijak dan memiliki kasih terhadap sesama manusia terlepas siapapun orang tersebut dan apapun masalah dan latarbelakangnya.