Mohon tunggu...
Sinthia Nur Rahmawati
Sinthia Nur Rahmawati Mohon Tunggu... Content Writer | SEO Learner | Mahasiswi Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta

Seorang mahasiswi Sosiologi yang memiliki ketertarikan untuk menganalisis berbagai isu sosial menggunakan teori Sosiologi. Ini merupakan cara saya untuk memahami materi yang telah dipelajari sekaligus mengasah kemampuan saya menjadi seorang Content Writer yang berkompeten.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Gerakan Sosial Menjadi Perusahaan Media: Analisis Kesuksesan Good News From Indonesia (GNFI) dari Perspektif Sosiologi Organisasi

27 Juni 2025   00:16 Diperbarui: 27 Juni 2025   09:26 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memasuki era digital didukung dengan globalisasi yang berkembang begitu pesat, perubahan terjadi dalam seluruh tatanan kehidupan, tak terkecuali pada pola konsumsi masyarakat terhadap keterbukaan informasi melalui media digital. Namun, kehadiran media digital tidak sepenuhnya memberikan dampak positif sebab derasnya arus informasi di media digital tidak dapat membendung munculnya berbagai berita negatif yang cenderung membuat masyarakat terjebak dalam pesimisme dan kegelisahan akan masa depan.

Di tengah hiruk pikuk informasi digital yang kerap kali didominasi berita negatif, sebuah entitas media muncul dan berkembang pesat, menawarkan secercah harapan. Media ini bernama Good News From Indonesia atau yang lebih dikenal dengan GNFI. Lebih dari sekadar portal berita, GNFI adalah sebuah fenomena sosiologis yang menarik untuk dikaji. Eksistensi GNFI sebagai pelopor media positif di Indonesia yang sudah bertahan selama 17 tahun ini memunculkan pertanyaan menarik terkait bagaimana sebuah organisasi mampu tumbuh dari sebuah gerakan sosial menjadi pemain kunci dalam lanskap media digital Indonesia, menumbuhkan optimisme di tengah pesimisme yang melanda? Melalui sudut pandang sosiologi organisasi, kita akan menganalisis daur hidup GNFI dan mengurai faktor-faktor keberhasilannya.

Bermula dari Keresahan, Lahirkan Inspirasi: Jejak Awal Lahirnya GNFI

Dalam buku berjudul Anthology Entrepreneurship memuat sebuah tulisan perjalanan Good News From Indonesia dari awal terbentuk hingga menjadi sebuah perusahaan media digital yang ditulis langsung oleh pendirinya, yaitu Akhyari Hananto. GNFI lahir dari adanya kegelisahan yang dirasakan oleh Akhyari Hananto pada tahun 2007 ketika beliau ditugaskan untuk pergi ke Solomon Islands, Pasifik Selatan. Saat di bandara, beliau melakukan interaksi dengan kelompok calon penumpang asing yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang penuh dengan konflik sehingga tidak layak dikunjungi. Obrolan singkat tersebut ternyata sangat membekas di pikiran Akhyari. Hal inilah yang kemudian memicu beliau untuk menulis kejadian singkat tersebut di laman Kaskus. Tak terduga, tulisan tersebut menjadi viral sehingga menjadi cikal bakal lahirnya sebuah gerakan bernama Good News From Indonesia.

Pada Maret 2008, Akhyari mendapat tugas besar untuk memimpin sekitar 300 relawan dalam melakukan survei di Yogyakarta terkait rekonstruksi ratusan dusun yang sebelumnya rusak karena gempa 2006. Selama survei tersebut, beliau menitipkan pertanyaan survei khusus kepada relawan untuk ditanyakan kepada penduduk setempat, terutama kalangan anak muda, yaitu "Bagaimana anda memandang Indonesia di masa depan? Optimis atau pesimis? Mengapa?"

Survei yang dilakukan selama tiga bulan tersebut berhasil mendapatkan lebih dari 2000 responden. Setelah direkap, hasil dari survei tersebut adalah 83,61% responden menyatakan pesimis Indonesia bisa menjadi negara yang maju. 

Alasannya karena mereka tidak mendapatkan informasi yang memadai dan akurat terkait perkembangan positif yang terjadi di Indonesia. Hasil survei inilah yang memunculkan tekad dalam diri Akhyari untuk menyebarkan informasi positif terkait Indonesia agar bisa tersebar seluas-luasnya. Kejadian inilah yang sekaligus resmi menandai lahirnya Good News From Indonesia.

Pada 2009, website GNFI telah mampu menjangkau puluhan ribu orang Indonesia setiap bulannya, yang tersebar di berbagai belahan dunia. Selain itu, GNFI juga mampu menghimpun para kontributor yang bersedia menulis berita tanpa mau dibayar dari 11 provinsi di Indonesia, dan 9 negara di seluruh dunia. Pada Mei 2009, GNFI membuat akun Twitter (@GNFI) yang menjadi cikal bakal perkembangannya hingga saat ini. Berkat tulisan di website dan Twitter yang selalu menyajikan sebuah berita setiap harinya, GNFI semakin dikenal dan menjadi sumber berita untuk platform-platform media lain, seperti radio dan televisi, juga di kalangan kampus. Pada akhirnya, GNFI dan gerakannya pun mulai mendapatkan liputan oleh media-media besar nasional, sehingga GNFI mulai dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Transformasi GNFI Menuju Formalisasi dan Ekspansi

Tahun 2015 merupakan momen penting dalam perjalanan GNFI dari yang awalnya gerakan sosial mampu bertransformasi menjadi entitas legal resmi dengan nama PT Garuda Nyala Fajar Indonesia. Langkah formalisasi ini bukanlah sekadar perubahan status hukum, melainkan sebuah adaptasi struktural yang esensial. Formalisasi yang dilakukan ini memberikan GNFI dasar hukum dan operasional yang lebih kuat, sehingga memungkinkan beroperasi secara lebih profesional.

Setelah formalisasi, GNFI memasuki fase ekspansi yang dinamis, ditandai dengan peningkatan signifikan jumlah pengikut di berbagai platform media sosial. Pada Juni 2025, GNFI memiliki pengikut sebanyak 1,6 juta di Twitter. Sementara itu, Instagram GNFI memiliki 1,2 juta pengikut. Untuk Facebook GNFI, jumlah pengikutnya mencapai 365 ribu. Kanal YouTube GNFI memiliki 142 ribu pengikut, dan TikTok GNFI memiliki 139,8 ribu pengikut. 

Namun, yang lebih menarik dari sudut pandang sosiologi organisasi adalah bagaimana GNFI berhasil menyeimbangkan kestabilan yang dibawa oleh formalisasi ini dengan kebutuhan untuk tetap berinovasi di lingkungan media digital yang cepat berubah. Hal ini menandakan bahwa GNFI memiliki kemampuan untuk secara bersamaan mengeksplorasi inovasi baru dan mengeksploitasi kapabilitas yang sudah ada. 

Perwujudan ini dapat dilihat pada cara adaptasi GNFI yang tidak pernah berhenti berinovasi dalam strategi konten dan tren yang terus berubah. Bahkan selama pandemi COVID-19, ketika banyak organisasi tersendat, GNFI justru menunjukkan ketahanan. Mereka fokus pada stabilitas finansial tanpa pemutusan hubungan kerja, merekrut talenta baru, dan memanfaatkan lonjakan aktivitas daring untuk meningkatkan jangkauan audiens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun