Mohon tunggu...
rdsinta
rdsinta Mohon Tunggu... Freelancer - Content writer

| Bacalah untuk upgrade dirimu | Double Degree S1 Farmasi dan Sastra Inggris 2022, aktif dalam penulisan konten tentang berbagai informasi yang unik, menarik dan kekinian di sekitaran masyarakat | Instagram : @rdsinta_

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tak Terduga, Dari Sinilah Keracunan Makanan Berasal

6 Oktober 2023   08:49 Diperbarui: 6 Oktober 2023   08:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keracunan Makanan via unsplash.com 

Keracunan makanan merupakan salah satu hal yang serius dan dialami secara mendadak. Jika tidak segera ditangani saat kejadiannya maka bisa membuat dehindrasi bahkan sampai kehilangan nyawa, begitu seriusnya kasus keracunan makanan ini. Untuk itu makanan yang kita konsumsi harus bisa dipastikan benar-bernar bersih dan tidak terkontaminasi apapun supaya lebih aman dan tetap terjaga.

Masalah kehigienisan inilah yang menjadi salah satu penyebab tak terduga terjadinya keracunan makanan. Kontaminasi merupakan awal mula munculnya racun dalam makanan, hal ini bisa terjadi kapan saja dan tak diduga baik saat proses awal produksi hingga siap diolah atau untuk konsumsi. Untuk itu, selalu pastikan bahwa makanan yang akan anda konsumsi bebas dari kontaminasi. Perhatikan cara memasakannya, pembersihannya maupun cara penyimpanannya karena setiap bahan makanan berbeda dalam perlakuannya. Pastikan pula makanan yang akan anda konsumsi tidak tercemar atau expired dan lolos uji leamanan pangan supaya lebih terjaga. Uji kemanan pangan disini bertujuan untuk mencegah makanan agar tidak terkontaminasi dari bahan fisik, biologi dan kimia.

Memang keracunan makanan ini dapat terjadi karena beberapa sebab misalnya karena kontaminasi silang yang terjadi saat makanan bersentuhan dengan permukaan atau alat yang terdapat kuman patogen atau mikroba yang masuk ke tubuh dan mengakibatkan diare, disentri sampai dehidrasi. Faktor kimiawi pun perlu diketahui seperti mengenali adanya bahan makanan yang mengandung boraks, formalin atau pewarna dan pemanis buatan yang terkandung dalam makanannya. Dalam sayuran atau buah, pestisida yang menjadi perhatian disini. Untuk meminimalisir keracunan makanan ini makan cucilah dengan bersih dan benar supaya sisa pestisida yang ada benar-benar hilang.

Dalam pengolahan makanan pun resiko keracunan makanan dapat terjadi seperti karena suhu yang digunakan kurang pas atau penyimpanannya yang tidak tepat. Jika bahan makanan tidak ingin segera dimasak maka simpanlah dalam wadah tertutup dalam kulkas supaya lebih awet dan tidak menyebarkan bakteri penyebab toksik dalam tubuh, pisahkan pula makanan mentah dan matang serta perhatikan posisi penyimpanannya misalnya untuk daging mentah atau unggas maka simpan di bawah lemari es agar sarinya tidak mencemari makanan di rak bawah.

Faktor lain yang menjadi penyebab tak terduga adanya keracunan makanan ini yaitu dari faktor manusia sendiri seperti tidak mencuci makanan sebelum memamasak, entah karena lupa atau terburu-buru yang jelas faktor kehigienisan individu maupun makanan yang akan dikonsumsi harus tetap diperhatikan agar bebas dari kontanimasi.

Dalam hal inilah faktor higienitas yang berperan menjadi patokan apakah makanan ynag dimakan aman atau justru bersifat toksik. Terkadang makanan sebersih apapun tetapi jika manusianya tidak menjaga higienitas saat makan maka potensi keracunan yang muncul akan sangat tinggi. Lingkungan pun ikut berperan jikalau sekiranya dipertanyakan maka lebih baik dihindari. Cari tempat yang lebih bersih dan tidak ada lalat didekatnya. Keracunan makanan ini dapat dihindari asalkan kehigienitasan manusia atau lingkungan yang ada serta pengolahan yang tepat harus diperhatikan dengan sebaik mungkin sebagai upaya pencegahan kontaminasi toksik atau mikroba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun