Mohon tunggu...
Sinta NurAzizah
Sinta NurAzizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

El esfuerzo nunca te traicionara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sapiens Berulah: Refleksi dari Film Dokumenter "Diam dan Dengarkan"

7 Desember 2021   22:40 Diperbarui: 7 Desember 2021   22:45 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Ghost Town chernobylplace.com

Bagaimana awal mula alam semesta? Bagaimana keberadaan awal manusia? Untuk apa manusia diciptakan? Mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut tak jarang hinggap dalam pikiran manusia yang mungkin pada akhirya terlupakan tanpa terjawabkan atau bahkan yang membuat manusia itu sendiri berfikir dan disibukkan untuk mencari tahu jawaban dari pertanyaan tersebut. 

Terdapat banyak ilmuwan yang telah mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, bahkan agama pun ikut berkomentar mengenai penciptaan awal mula alam semesta. Mulai dari teori Bumba yang sakit perut lalu memuntahkan bintang-bintang dan planet-planet hingga teori big bang yang merupakan ledakan besar awal mula alam semsesta. 

Begitu pula awal mula keberadaan awal manusia. Terdapat banyak sekali teori yang menjelaskan bagaimana awal mula manusia tercipta. Mulai dari teori Darwin yang kontroversial sampai teori Adam dan Hawa yang dipercayai oleh pengikut agama-agama samawi. Menurut para ilmuwan, jauh sebelum manusia ada, telah muncul berbagai kehidupan di alam semesta khususnya di bumi seperti makhluk ber sel satu, evolusi makhluk multiseluler serta banyak sekali kingdom. 

Ras manusia atau sapiens mengalami perkembangan pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat. Sehingga pada akhirnya manusia lah yang harus bertanggung jawab atas kepunahan dan kiamat yang terjadi di bumi ini baik yang mereka ciptakan sendiri ataupun yang diciptakan oleh spesies lain. Manusia dengan segala kemampuan, pengetahuan dan perkembangan teknologinya menjadi musuh terbesar untuk keberlangsungan makhluk hidup lainnya bahkan untuk ras mereka sendiri. 

Namun, hal yang dapat dipastikan adalah adanya sebuah sebuah siklus yang pasti terjadi dimana keberadaan akan mengalami ketiadaan dan dari ketiadaan muncullah keberadaan itu. Bahwa pada masanya, sehebat apapun manusia berjuang untuk mempertahankan kehidupannya pastilah akan menemui masa kepunahan. Cepat atau lambat manusia akan mengalami kepunahan juga. Kepunahan manusia merupakan hal yang pasti akan terjadi. Manusia hanya lah makhluk yang unik dan tidak istimewa. 

Manusia memiliki ego yang sangat besar, tidak terkendali hingga tak mampu mengartikan bahwa cukup adalah cukup. Menurut Reza Gunawan yang merupakan seorang praktisis kesehatan holistik dalam film dokumenter yang ditayangkan oleh Anatman Pictures, ia menjelaskan bahwa ego manusia merupakan "sense of I" dimana "saya" merupakan sesuatu yang terpisah dari hal yang lain. 

Menjadikan manusia tidak peka terhadap keadaan yang lain dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Manusia melihat bahwa lingkungan tempat dia hidup bukanlah bagian dari "saya". Sejatinya terdapat keterpautan antara manusia dengan lingkungan. 

Nasib bumi terlihat telah dikendalikan oleh satu spesies saja yaitu manusia. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan apa yang telah ditegaskan oleh Leonardo Boff bahwa bumi pada dasarnya memiliki hak untuk mendapatkan suasana yang sejahtera dan seimbang. Berbagai kerusakan dan ancaman yang terjadi sekarang ini penyebab utamanya adalah manusia. Terdapat beberapa hal yang manusia lakukan yang merubah keseimbangan bumi, seperti ancaman nuklir, deforestasi, konsumerisme, agrikultur, eksploitasi lahan, eksploitasi hewan, modifikasi genetik, kloning, perburuan liar, polusi udara, polusi air dan polusi tanah. 

Dalam pandangan agama, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia telah dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Ar Rum ayau 41-42 yang artinya:

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakn sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), "Berpergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orangoran yang mempersekutukan (Allah)"."

Sangat jelas terliat bahwa Allah menurunkan ayat itu untuk menegaskan betapa serakahnya manusia, karena merekalah yang menjadi penyebab utama keruskan di muka bumi ini. Lingkungan yang seharusnya dirawat dengan bijak, menjadi sebuah bahan eksperimen dan eksploitasi ego manusia. Manusia juga tak lepas dari keteledoran yang juga merugikan bagi lingkungan dan ekosistem. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun