Mohon tunggu...
Singgih Jalu
Singgih Jalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Diponegoro University

Renewable Energy Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreatif! Ini Cara Mahasiswa Undip Edukasi Masyarakat Kelurahan Pedalangan tentang Varian Covid-19 dan Cara Hemat Energi Saat Pandemi

11 Agustus 2021   14:25 Diperbarui: 11 Agustus 2021   14:33 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Kerja Singgih Jalu A - Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2021 (Dok. pribadi)

Pedalangan, Semarang (6-8-2021) - KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan pendekatan keilmuan pada daerah di Indonesia.

Pelaksanaan KKN diharapkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat sekitar. Pada masa pandemi saat ini, Universitas Diponegoro atau kerap disebut UNDIP melaksanakan kegiatan KKN pulang kampung yang membawa tema "Pemberdayaan Masyarakat ditengah Pandemi Covid-19 Berbasis Sustainable Development Goals (SDG's)".

Singgih Jalu Anindito Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik merupakan salah satu mahasiswa yang melakukan KKN di RW VI Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Program Kerja yang dilaksanakan adalah "Edukasi Penanganan COVID-19 Melalui Infografis Media Cetak Poster dan Selebaran" dan “Saklar Otomatis (Automatic Switch) untuk Penggunaan Listrik secara Efektif dan Efisien”. Kedua Program Kerja ini dilaksanakan berdasarkan diskusi antar mahasiswa dengan Ketua RW VI Kelurahan Pedalangan, yakni Bapak Suryanto.

“Saya mendukung penuh program kerja lintas yang kalian (mahasiswa) bawa di Kawasan RW VI, namun mohon maaf karena kondisi saat ini sedang PPKM, kalua bisa programnya yang bentuk sosialisasi dapat disampaikan kepada masyarakat secara online, bisa melalui Zoom Meeting, supaya tidak terjadi kontak fisik dan meminimalisir penulatan Covid-19”, ujarnya.

Setelah diskusi tersebut, kedua program tersebut langsung dijalankan, dimulai dari survey mengenai tes pengetahuan varian Covid-19 yang disebarkan kepada masyarakat RW VI Kelurahan Pedalangan.

Hasil Survei Kuisioner Masyarakat RW VI Kelurahan Pedalangan (Dok. pribadi)
Hasil Survei Kuisioner Masyarakat RW VI Kelurahan Pedalangan (Dok. pribadi)

Berdasarkan hasil Responses Google Form, masyarakat masih belum sepenuhnya memahami macam-macam, gejala dan penanganan varian covid-19 yang ada di dunia.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat adalah dengan membuat infografis. Infografis adalah cara kreatif untuk mengkomunikaskan informasi dengan grafik secara jelas dan cepat. Tidak hanya grafik, beberapa infografis yang menarik juga menggunakan diagram, simbol, dan ilustrasi. Infografis sekaligus berfungsi memberi jeda. Setelah dipenuhi oleh rangkaian kata-kata, pembaca diharapkan bisa lega sejenak ketika semua itu bisa diwakili oleh gambar. Infografis sangat populer karena mereka membantu orang untuk menyampaikan sebuah pesan. Diilustrasikan dengan gambar yang kreatif dan menarik, infografis terbukti lebih menarik perhatian dan mudah dipahami oleh pembaca. Dalam era yang sangat sibuk, komunikasi yang cepat dan efektif tentu saja sangat berguna. Media yang dipilih adalah melalui poster. Konten poster dibuat menggunakan software CorelDraw X7, dan dicetak dalam kertas HVS berukuran A3+, ukuran yang cukup besar agar jelas dan mudah dilihat.

Setelah di cetak, selanjutnya poster di tempel di rumah-rumah warga dan tempat strategis sehingga masyarakat mudah untuk membacanya. Isi poster yang lengkap, terdiri dari penjelasan varian Covid-19 yang terdiri dari varian yang menarik (variant of interest) dan varian yang patut diwaspadai (variant of concern). Dari semua varian yang diteliti, varian delta [B.1.617.2] yang pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020 merupakan varian yang memiliki tingkat penularan paling cepat. Oleh karena itu, pada poster juga dijelaskan gejala klinis yang timbul apabila seseorang terinfeksi varian delta, dimana memang terdapat beberapa gejala spesifik yang hanya dialami oleh varian ini seperti diare, sakit perut dan gangren (jaringan mati akibat infeksi atau pembekuan darah).

Penempelan Poster Edukasi Varian Covid-19 di Tempat Umum dan Rumah Warga (Dok. pribadi)
Penempelan Poster Edukasi Varian Covid-19 di Tempat Umum dan Rumah Warga (Dok. pribadi)

Disamping itu, Edukasi ini juga disampaikan melalui Program Kerja Bersama Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang ditempatkan di RW VI Kelurahan Pedalangan. Program Kerja Bersama tersebut dinamakan Webinar Series, materi Edukasi Covid-19 ini disampaikan kepada masyarakat dengan cara yang jelas mulai dari bagaimana virus dapat bermutasi, apa saja hasil mutasinya, sampai cara pencegahan Covid-19. Platform yang digunakan untuk Webinar adalah Zoom Meeting. Ibu Yayuk, selaku Istri Ketua RW VI mengatakan sangat antusias untuk mengikuti Webinar ini, karena materi yang disampaikan sangat lengkap dan mudah dimengerti oleh masyarakat.


Selain Edukasi Varian Covid-19, Program Kerja lain yang dijalankan berkaitan dengan penggunaan energi listrik secara efektif dan efisien. Hal ini disarkan pada respons masyarakat yang mengeluhkan tagihan listrik  yang membengkak saat Work from Home karena virus corona. Hal ini membuat keresahan dan kecurigaan di tengah-tengah masa-masa sulit seperti ini, apakah terjadi mark-up pada tagihan listrik sehingga tagihan "disulap" menjadi lebih besar dari biasanya?

Fenomena seperti ini sebenarnya dapat dengan mudah dimaklumi oleh masyarakat apabila mereka sudah cukup mengatahui penggunaan listrik. Selama masa pandemi, Pemerintah memberlakukan PPKM, sehingga mobilitas masyarakat ditekan. Aktivitas yang semula dilakukan di luar, mulai dari belajar, bekerja, serta mencari sarana hiburan, semua dipaksa untuk dilakukan dari rumah atau lebih populer disebut dengan work from home (WFH). Semua aktivitas tersebut tentu saja membutuhkan listrik sebagai sumber energinya.

Belajar daring, bekerja dari rumah, menggunakan gawai dan laptop yang perlu untuk diisi daya secara terus menerus agar tetap beroperasi. Belum lagi ditambah dengan mengisi waktu senggang dengan menonton televisi. Penggunaan Air Conditioner (AC) di rumah juga memiliki dampak yang besar terhadap tagihan listrik. Fakta yang terjadi bahwa kebanyakan orang terkadang lupa dan menyepelekan pula dengan tidak memadamkan lampu apabila sudah terang atau sudah tidak digunakan.

Aktivitas ini tentunya dapat membuat tagihan listrik akan bertambah, sehingga diperlukan langkah-langkah penghematan. Salah satunya adalah dengan menggunakan saklar lampu otomatis. Alat ini bekerja dengan prinsip mekanis sederhana, yaitu dengan menambahkan saklar baru di atas pintu.

Ketika pintu tertutup, pintu akan mendorong saklar dan listrik akan teraliri melewati saklar untuk menyalakan lampu. Saat pintu dibuka, saklar akan terlepas kembali ke keadaan awal, dan lampu akan otomatis mati.

Prinsip ini dinamakan dengan "normally closed". Untuk gambaran mudahnya, saklar ini sama halnya dengan apa yang diterapkan di saklar lampu pada kulkas, namun dengan cara kerja yang sebaliknya.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Saklar ini akan sangat efisien diterapkan di kamar mandi atau toilet. Kebanyakan orang akan lalai untuk mematikan lampu setelah menggunakan kamar mandi atau toilet, terlebih di fasilitas umum.

Balai RW VI Kelurahan Pedalangan dipilih menjadi tempat yang cocok untuk penerapan inovasi ini, karena saat ini fasilitas umum tersebut sering diakses oleh masyarakat dan apabila ada warga yang terpapar Covid-19, maka tempat tersebut di ubah fungsi menjadi ruang isolasi mandiri.

Hasilnya cukup memuaskan, alat berjalan dengan semestinya. Pengguna toilet tidak perlu susah payah untuk menyalakan dan mematikan saklar lampu ketika akan menggunakan maupun setelah menggunakan toilet.

Penerapan Automatic Switch direspon baik oleh masyarakat, Salah satunya Ibu Mudji Rahayu, selaku Bu RW mengaku senang dan mengapresiasi langkah penghematan ini, “Alhamdulillah, mahasiswa KKN memang kreatif, semoga alat ini dapat bermanfaat untuk masyarakat”, ucapnya.

Pengunjung pun tidak merasakan kebingungan karena saklar utama, yaitu saklar asli yang masih manual, ditutup dengan stiker dan pada pintu toilet diberi rambu-rambu tentang adanya fasilitas saklar lampu otomatis ini.

Hal ini terasa sangat praktis dan serba otomatis, tidak terasa bahwa hal seperti itu turut serta berperan dalam meringankan tagihan listrik bulanan.

Penulis : Singgih Jalu Anindito, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Mahasiswa KKN TIM II Undip Tahun 2021

DPL  : Dr. Ana Silviana, SH, M.Hum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun