Mohon tunggu...
Tika FitriaNurwulan
Tika FitriaNurwulan Mohon Tunggu... Administrasi - Free Lancer

Hi, there! Saya bisa jadi apapun yang saya mau. Suka hujan tapi benci banjir. Sometime happy, sometime gloomy

Selanjutnya

Tutup

Horor

Restoran Hantu di Rest Area

13 Mei 2024   19:30 Diperbarui: 13 Mei 2024   19:49 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut Rest Area Berhantu/Dokpri

Malam semakin larut dan kabut tipis mulai turun di jalan tol, aku sedang dalam perjalanan pulang selepas menunaikan dinas luar kota. Setelah berkendara cukup lama, aku merasa lelah dan lapar yang luar biasa. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti di rest area kilometer 88 untuk mengisi perut yang lapar dan beristirahat sejenak.

Aku pilih restoran yang tidak terlalu ramai dan tampak sederhana. Restoran itu sudah ada sejak lama, terlihat dari bangunannya dan warna cat yang sudah agak memudar. Meskipun beberapa kali singgah di rest area ini, aku belum pernah masuk ke restoran itu. Kali ini entah mengapa aku ingin mencoba makan di restoran tersebut. Penerangan yang remang-remang di sekitar restoran membuatku sedikit merinding dan merasakan aura yang mistis.

Aku memesan soto ayam untuk mengisi perutku yang lapar. Ku panggil pelayan, seorang pemuda menghampiri untuk melayaniku. Wajahnya terlihat pucat dan dia tidak mengucapkan sepatah kata apapun, hanya mengangguk sebagai tanda mengiyakan pesananku. 

Sambil menunggu pesanan datang, aku menyalakan rokok dan memperhatikan sekeliling termasuk memperhatikan pengunjung lainnya. Tiba-tiba bulu kudukku berdiri, aku semakin merinding, merasa ada hal yang aneh dan janggal. Semua pengunjung di restoran ini tampak samar, seperti cahaya di balik kabut, dan percakapan mereka terdengar di telingaku seperti bisikan yang terdistorsi!

Tidak sampai sebatang rokokku habis, pesananku pun datang, diantarkan oleh seorang pelayan perempuan muda dengan wajah yang sama pucatnya dengan pelayan pemuda tadi. Ku lihat wajahnya pun tanpa ekspresi. Perasaanku semakin tidak enak, ada hal yang aneh dan janggal dengan situasi restoran ini, tapi karena aku sangat kelaparan, aku menyantap soto dengan lahap. 


Setelah beberapa suapan, aku merasakan soto yang ku santap terasa aneh di lidah, rasa sotonya tidak seperti soto-soto lainnya yang biasa aku santap, seperti ada rasa hambar seakan kuah soto ini mengandung kesedihan dan kehampaan. Saking laparnya, ku abaikan rasa aneh itu dan ku santap sampai habis tak bersisa. 

Selesai makan, suasana di dalam restoran semakin menyeramkan, satu persatu pengunjung menghilang tanpa jejak, para pelayan tidak berjalan melainkan mengapung! Aku semakin ketakutan dan memutuskan untuk segera pergi dari restoran itu, meninggalkan beberapa lembar uang di atas meja dan berjalan cepat menuju pintu keluar. Saat melangkah keluar, aku sempat melirik ke belakang dan menyaksikan restoran yang sekarang terlihat dalam keadaan kosong dan gelap, seolah-olah tidak pernah ada orang di sana sama sekali!

Ketakutanku semakin menjadi, aku berlari ke parkiran di mana mobilku terparkir di sana. Cepat-cepat aku menghidupkan mesin mobil lalu melanjutkan perjalanan pulang. 

Sambil menenangkan diri di tengah perjalanan, aku baru teringat kisah tentang restoran hantu di rest area kilometer 88, pelayan dan pengunjung yang aku temui tadi adalah arwah-arwah yang telah meninggal dunia akibat kecelakaan di sekitar jalan tol dan rest area kilometer 88 yang terjadi beberapa tahun yang lalu, kemudian arwah-arwah itu selalu berkumpul di restoran tersebut.

Lalu aku tersadar, aku baru saja mengalami sendiri kisah horror bertemu dengan arwah-arwah yang meninggal karena kecelakaan di jalan tol padahal sebelumnya aku hanya menganggap kisah restoran hantu itu hanyalah sekadar rumor belaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun