Maraknya penyebaran virus COVID-19 membuat masyarakat menjadi resah, tidak hanya di Indonesia tetapi hampir diseluruh dunia. Pada 11 maret 2020 lalu, virus ini dikategorikan sebagai pandemi global oleh word organization health (WHO) dan hampir seluruh wilayah mendapatkan dampak negatif akibat wabah ini, tak terkecuali Desa Sukaresmi, yang terletak di Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Desa Sukaresmi adalah salah satu desa yang terdampak COVID-19 (Dinkes, 2020). Melihat keresahan warga Desa Sukaresmi tepatnya di Perumahan Taman Sentosa, Mahasiswi yang menjadi salah satu peserta KKN asal Cikarang Selatan, Sindiawani Gusvinda melaksanakan 2 program yang sesusai dengan bidang keilmuan Kesehatan dan kedokteran gigi. adapun program yang dilaksanakan pertama yaitu sosialisasi "pencegahan tepat terhadap Virus Corona"
Seiring dengan diberlakukannya aturan New Normal dari pemerintah, masih saja banyak warga yang tidak mengikuti protokol Kesehatan. Sikap acuh warga terhadap protokol Kesehatan biasanya disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai virus Corona, seperti apa itu virus Corona, bagaimana cara penyebaranya, tanda dan gejala serta apa saja Tindakan yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah penularan virus ini. Maka dari itu dibutuhkan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman supaya warga lebih waspada terhadap virus Corona ini. Materi-materi tersebut disampaikan pada hari Sabtu (18/7) menggunakan Poster dan pemasangan Banner di pos satpam pintu masuk jalan Regensi Elok Perumahan Taman Sentosa sebagai media penyampaian edukasi. Selain itu, warga diberi masker kain gratis.
Satu program lainya adalah Edukasi mengenai pentingnya menjaga Kesehatan gigi dan mulut di era pandemi Covid-19. Terbatasnya akses perawatan gigi karena anjuran pemerintah untuk meminimalisir berkunjung ke dokter gigi karena tingginya risiko penularan virus dalam lingkungan praktik dokter gigi dapat berdampak negatif tidak hanya bagi dokter gigi, tetapi juga pasien dan keluarganya. Sehingga perlu disampaikan bahwa menjaga Kesehatan gigi dan mulut secara mandiri adalah cara paling terbaik untuk meminimalisir berkunjung ke dokter gigi serta masyarakat tahu hal-hal mendesak apa saja yang dirasa dapat berkunjung ke dokter gigi.
program ini dilaksanakan pada hari selasa (21/7) diRumah Pak RT yang berisi sekitar 8 Anak secara tatap muka. Selain materi seperti infografis, anak -- anak juga diberi materi bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar. Selain itu, diakhir acara memberikan leaflet untuk dititipkan ke orang tua masing-masing dirumah, sehingga informasi tersampaikan ke beberapa keluarga.
Kedua program tersebut mendapat respon yang baik dari warga jalan regensi Elok perumahan taman Sentosa.
"saat saya berangkat kerja, saya hampir tidak menggunakan masker namun karena terdapat banner yang besar di pos satpam. Saya rela putar balik dan mengambil masker demi kebaikan semua orang disekitar saya. Banner itu sangat bermanfaat karena mau tidak mau itu pasti dibaca karena lumayan besar" ujar salah satu warga taman Sentosa.