Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Pesantren dan pendidikan Karakter

14 Mei 2018   02:03 Diperbarui: 14 Mei 2018   10:04 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M.Luqman WD Farusdaq

Mahasiswa Unisnu Jepara

Perlu disadari bahwa kemajuan suatu bangsa akan tergantung bagaimana karakter orang-orangnya, kemampuan inteligensinya, keunggulan berpikir warganya, sinergi para pemimpinnya, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah penting dalam membangun moral dan kepribadian bangsa. Pendidikan karakter seyogyanya ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. ( Nu Online )

Masih banyak yang berkeyakinan bahwa pesantren merupakan wadah dan kawah

candradimuka pendidikan karakter bangsa. Pesantren memberikan kontribusi signifikan dalam membangun moralitas dan karakter bangsa.

masjid, surau, pondok pesantren, sudah terbukti dapat menjadi benteng tangguh dan tempat persemaian untuk membentuk karakter bangsa yang kokoh. kata Moeldoko di hadapan kurang lebih 2.000 santri Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ringan-ringan, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (16/3).

Paling tidak ada dua alasan mendasar kenapa pesantren dianggap berkontribusi besar terhadap karakter anak bangsa :

(1) Dalam pesantren pembentukan karakter sangatlah didahulukan,baru masuk pesantren kita diajarkan Keikhlasan,kesederhanaan,persaudaraan,gotong royong,kesederhanaan dan kemandirian. Disini kita bisa melihat tujuan pendidikan  pesantren adalah Akhlak baru belajar berbagai ilmu di dalamnya.

(2) Penerapan pola pembinaan santri selama 24 jam dengan cara tinggal di asrama,

yang memungkinkan kyai dan pendidik dapat mengontrol perilaku santri dan

mengarahkan sesuai dengan akhlak Islam.

Menurutsaya di pesantren sudah memiliki komponen-komponen dalam pendidikan karakter yaitu 3 M:

Moral Knowing : pengetahuan-pengetahuan tentang karakter diberikan kepada para santri di berikan dikelas-kelas,di masjid dll Moral Feeling : bisa di asah setiap hari dari kemandirian santri dalam kehidupan di pesantren yang hidup berpisah dengan orang tua dan memperekat hubungan persahabatan. Moral Action : di pesantren kita tak hanya diajarkan materi belaka namun kita di ajarkan praktek terhadap apa yang kita dengan cara adanya program program pembiasaan, seperti wajib shalat malam, membuang sampah sembarangan, mekan dengan duduk.

Dengan adanya hal-hal seperti itu santri mempunya bekal yang cukup ketika sudah berada ditengah-tengah masyarakat.  

Internalisasi pendidikan karakter di pesantren ditekankan untuk menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor).

Salah satu yang menjadikan pesantren sebagai tempat pendidikan karakter karena di pesantren kita mempunya seorang figure pendidik yang haqiqi yai kyai yang mana beliau tak hanya mengajar di kelas namun  memberi contoh langsung di depan santri kadang kyai memberi ilmu bukan lewat dalam kelas tapi langsung berada didepan pandangan santri berupa keseharian seorang kayi seperti sifat ketawaddu'an, karena tujuan  pendidikan pesantren bukan ilmu saja tapi pengamalan.

Hamper dapat dipastikan pesantren sukses dalam mendidik moral para santri namun pesantren tidak boleh ketinggal zaman,pesantren harus bisa juga menerapkan pendidikan formal dengan takaran secukupnya supaya pesantren mampu meluluskan santri yang cerdas dengan ber Akhlakul karimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun