Mohon tunggu...
Simpet Soge
Simpet Soge Mohon Tunggu... Administrasi - Bapak dari seorang putra.

Anak bengkel. Punya blog di simpetadonara.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anakroni: Dua Proyek Nasional Bakal Hadir di Flores

8 Agustus 2015   07:31 Diperbarui: 8 Agustus 2015   07:31 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Jembatan Laut"]
[/caption]

Belum satu tahun pemerintahan Jokowi, pembangunan infrastuktur terus digenjot. Bukan hanya di lima pulau besar dengan program jalan tol lintas propinsi tetapi juga di pulau kecil dengan pertumbuhan ekonomi signifikan. Yang kini sedang menjadi sorotan pusat adalah ujung timur pulau Flores. Media lokal dan nasional gencar memberitakan rencana proyek raksasa bandara serta jembatan yang menghubungkan pulau Flores dan Adonara dimana moda transportasi konvensional sudah tidak mampu lagi melayani perlintasan barang maupun orang.

Larantuka adalah salah satu kota terpadat setelah Surabaya dan merupakan pusat perputaran ekonomi utama di kawasan timur. Sayang, kota ini terhambat mengatasi tuntutan efisiensi akibat infrastuktur yang terbatas berhadapan dengan fakta kepadatan hunian dan mahalnya harga lahan untuk investasi industri.

Pemda setempat mencari solusi untuk mengurai kepadatan dan kebutuhan lahan industri ini ke pulau sekitar yang terdekat, yakni Adonara. Tak tanggung-tanggung, jembatan penyeberangan dengan nilai investasi trilyunan pun siap ground breaking dalam waktu dekat. Pemda telah mengajukan skema pembiayaannya berupa patungan antara pengusaha Jepang, pinjaman bank serta pinjaman daerah ke pusat dengan tenor tiga puluh lima tahun. Pemda optimis, dengan kondisi arus pelintas yang konstan bahkan meningkat seperti saat ini serta iklim industri yang terus hidup maka investasi ini secara tidak langsung akan segera balik modal dalam bentuk tambahan pendapatan atas penghematan operasional sektor industri. Sementara cicilan atas pinjaman akan ditutup dari potongan APBD serta pengenaan tarif penyeberangan.

Pantauan lapangan menunjukkan kebutuhan perlintasan barang sudah sangat tinggi. Di dua sisi kendaraan selalu antri untuk menyeberang.

''Ini benar titik bottle neck dimana setiap tahun ekspedisi darat tertumpuk menunggu penyeberangan'', ungkap Pelindo sebagai operator pengelola pelabuhan setempat. Pihak Pelindo menambahkan bahwa lokasi tersebut merupakan titik penyeberangan penting karena melayani distribusi barang ke wilayah timur meliputi kepulauan Solor dan Alor serta kepulauan sekitarnya.

''Arus barang dari dan ke pulau pulau itu bergantung dari kondisi pada titik ini'' ungkap otoritas pelabuhan setempat.

Pemerintah pusat telah menyatakan dukungannya atas skema pinjaman yang diajukan Pemda. ''Akan segera dibahas oleh komisi. Memang cicilan itu sangat menguras kas Pemda sebab investasi 1,3 trilyun nilainya melebihi sepertiga APBD propinsi. Tetapi yang patut dilihat oleh decision maker adalah pendapatan tidak langsung berupa penghematan operasional industri,'' cetus Jokowi.

Mentri Perindustrian Saleh Husen yang adalah putra NTT ikut menyatakan dukungannya. Menurut Saleh, kawasan timur Flores itu kini telah jadi kawasan industri dengan mobilitas tinggi. ''Ini Batam-nya kawasan timur. Kembaran jembatan Barelang mutlak hadir di sini,'' ungkap Husen.

Husen menambahkan, Pemda harus berani menggenjot belanja infrastruktur. ''Kita bisa belajar dari Jateng yang berani menanamkan investasi bernilai trilyunan di NTT dalam sektor peternakan dan perikanan,'' ungkap Husen, ''sebab di masa depan nilai imbal yang mereka dapat jauh lebih besar''.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun