Jakarta, Desember 2016. “Pikirkan apa yang akan anda katakan, informasikan sesuai realita, itulah ciri khas dari seorang Perwira Penerangan”, kata Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Kabadiklat) Mayor Jenderal Hartind Asrin saat menutup Indonesian Basic Public Affair Officer Course (IBPAOC), dihadapan ke-22 peserta kursus, para tamu undangan dan instruktur, bertempat di Pusdiklat Kemhan Jalan Salemba Raya No. 14 Jakarta Pusat kemarin, Minggu (12/12).
Mayjen Hartind juga membeberkan pengalamannya terkait media, kerap menyoroti peran media agar dapat kembali ke ranahnya semula, murni sebagai pengantar informasi. "Siapapun dia dan media apapun itu, sebaiknya harus lebih mengedepankan kepentingan orang banyak. Di sisi lain, saya sangat percaya, kerjasama ini sangat memberi manfaat bagi kepentingan pertahanan dari masing-masing Negara, khususnya bagi yang turut mengikutsertakan para prajurit terbaiknya dalam kursus ini”, terangnya.
Informasi yang baik layaknya adalah sebuah orkestra, terdengar harmonis dan dapat menjangkau seluruh audiens. Satu pedoman dasar dari seorang public affair adalah, “jangan berbohong dan sampaikanlah kebenaran dari sebuah informasi, sekecil apapun itu, meski harus dengan tantangan yang sangat besar. Ingat, hal ini akan mempengaruhi kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap institusi anda”, jelas Kolonel Janine K (Atase Militer Kanada), diiringi ucapan congratulations kepada semua peserta.
Peserta yang turut ambil bagian kali ini berasal dari 6 Negara. Puluhan materi terkait kehumasan disampaikan oleh para instruktur berpengalaman baik dari Kanada, Ukrania, Cili dan 6 orang dari tuan rumah, Indonesia. “Kolaborasi pengetahuan dan pemahaman yang sudah dilatihkan, dirasakan pasti sangat membantu, syukur-syukur dapat mempertajam kemampuan dari personel kehumasan dalam melaksanakan tugas di Satuannya masing-masing”tandas Kolonel Czi Ari Pitoyo selaku ketua penyelenggara. (SeS1995)
