Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Terbiasa dengan Arang

2 November 2023   01:40 Diperbarui: 11 November 2023   15:58 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Ilustrasi Arang (sajiansedap.grid.id)

Agustus 2023 merupakan awal aku hijrah ke Jakarta. Aku berani mencoba dan bangga memulai hidup baru di tengah kebisingan yang tidak menentu. 

Setiap orang pasti mempunyai pengalaman tak terlupakan di berbagai tempat yang dikunjunginya. Ada kebanggaan dan kepedihan yang tentunya dirasakan sebagai bagian dari lingkungan tersebut. Aku juga punya cara tersendiri dalam memaknai suasana dan dinamika kehidupan di tempat yang aku kunjungi.

Berawal dari sebuah pertanyaan kecil yang membawaku lebih jauh melihat sisi lain kehidupan yang tak pernah hengkang, aku duduk dan berpikir sejenak.

Menurutku apa yang cukup untuk membawaku sejauh ini? Akankah kita terus hidup seperti ini hari demi hari? Bagaimana cara kita menghilangkan negative thinking? Pertanyaan-pertanyaan ini terus bermunculan di kepala kecilku.

Apa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari merupakan konsekuensi logis yang harus dihadapi. Ketika kehidupan semakin kompleks dan terus berubah dari waktu ke waktu, kita harus siap menghadapi dan menyikapi peristiwa dan kenyataan hidup yang terjadi. 

Tetapi, satu hal yang sulit diubah dan disatukan adalah "gelap dan terang", sehingga rasisme akan tetap menjadi pelangi yang sangat indah yang terus terlihat dan sulit lenyap dari muka bumi.

Tajuk "Terbiasa dengan Arang" mungkin bisa menjadi sketsa yang cocok untuk orang berkulit hitam yang mengalami diskriminasi, rasisme, stigma dan stereotip. Ini merupakan kondisi tidak menyenangkan yang selalu datang dan pergi. 

Karena terbiasa dengan arang, aku memposisikan diri sebagai bagian dari pelangi untuk menelaah kenyataan yang aku terima dan alami. Aku tidak buta warna, jadi aku mungkin bisa menyuruh orang melihat pelangi.

Namun soal kehidupan, sejauh ini aku sangat bersyukur bisa mendapatkan tempat yang layak, harapan yang terpenuhi, doa yang terkabul, banyak teman dari berbagai daerah yang berbeda, bahkan tantangan yang selalu menanti.

Aku harus mengatakan demikian, meskipun hidup tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena sebagai umat Kristen kita diajarkan untuk selalu bersyukur dalam keadaan susah maupun senang tanpa mengeluh dan khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun