Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak Suka Berkata Kotor? Ini Cara Membimbingnya

23 November 2019   20:21 Diperbarui: 23 November 2019   20:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Mendidik anak menjadi salah satu hal yang harus dilakukan. Terutama dalam mendidik anak yang mana akan menjadikan mereka menjadi generasi yang akan menggantikan kita sehingga perlulah kita menjadikan anak kita sebagai anak yang berbakti dan memeiliki perilaku yang baik. 

Bukan hal yang mudah dalam mendidik anak, banyak sekali tantangan--tantangan yang harus dihadapi oleh para orangtua ketika mereka mendidik anak. 

Terutama sebagai orangtua perlulah kita menjadi contoph yang baik bagi anak karena peran dari orangtua sebagai role model atau contoh bagi anak yang mana segala perilaku dan sifat dari orangtua akan menjadi contoh bagi anak dan di tiru. Jika ingin anak kita baik maka kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak.

Jika dari orangtua masih berperilaku buruk di depan anak tetapi menginginkan mereka menjadi baik runbahl;ah dulu dari perilaku atau sifat orangtua adar tidak menjadi contoh. Terkadang ketika dari kita sudah mengajarkan perilaku baik, dan tutur kata yang baik, anak juga bisa terpengaruh dengan lingkungan.

Pernakah anda semua melihat ada anak atau dari anak kalian pernah berkata yang tidak baik ?

Saya sendiri pernah ketika waktu kecil, ketika saya sedang bermain tiba-tiba adik saya berkta jelek kepada saya yang membuat saya sedikit kaget sehingga saya bilang kepada mama saya. 

Ketika adik saya ditanya siapa yang mengajarinya berkata kotor, adik saya mnejawab bahwa ia menedengar dari temennya ketika berbicara dia berkata itu. Sehingga mama saya memberitahukan kepada adik saya bahwasannya kata yang ia ucapkan kepada saya itu adalah kata yang tidak baik maknanya dari situ adik syaa baru mengerti bahwa kata itu tidak cocok digunakan. 

Dari sini bisa kita ketahui bahwasannya dari lingkungan anak juga bisa terpengaruh, alangkah baiknya jika dari orangtua juga menjelaskan kata tersebut sehingga anak bisa mengathui. Tidak hanya sekedar marah.

Seperti yang dilansir di theasianparent.com bahwasanyya adapun ada beberapa anak yang suka dimarahi karena kurangnya perhatian dari orangtua. Mereka menganggap bahwasannya ketika mereka dimarahi,  maka mereka diperhatikan. 

Dan juga seperti yang sudah saya selalu tekankan bahwasannya ketika memarahi anak, alangkah baiknya jika dari orangtua memberikan alasana kenapa perilaku ini dilarang atau perilaku ini tidak boleh dilakukan sehingga tidak salaha pengertian atau salah paham kepada anak. 

Karena orangtua sendiri terkadang hanya memarahi anak tanpa memberitahukan bahwasannya kenapa ibu atau ayah memarahiku, sehingga dengan memberikan alas an anak bisa mengerti alasan dari kesalahan yang ia perbuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun